Untuk malam ini, Tatiana tidur dalam kamarnya. Ia sebenarnya risih tidur sekamar dengan laki-laki yang mana ia dan laki-laki itu belum memiliki ikatan resmi.
Aku tergelak.
Itulah Tatiana. Ia, menurut aku, seorang perempuan luar biasa. Ia cantik, cerdas, kritis terhadap isu-isu sosial dan politik, serta memiliki kesadaran yang cukup tinggi terhadap nilai-nilai moral.
Aku segera merebahkan diri di atas tempat tidur. Sebelumnya aku berdoa dulu. Barulah aku memejamkan mata. Pelan-pelan aku jatuh ke alam mimpi.
*****
Malam ini, untuk mimpi kali ini, aku bermimpi sedang di Myanmar. Di samping aku, ia tadi mengaku U Thant. Namun ia lebih suka dipanggil sebagai Rambo. Ia merupakan salah satu anggota dari Kachin Independent Army. Dari suku Kachin, pastinya. Makanya ia bergabung dalam kesatuan Kachin Independent Army.
"Oh, jadi kamu sudah bertunangan?" tanya U Thant alias Rambo.
Aku mengangguk dan agak kesulitan mengokang senjata seberat ini.
U Thant langsung memperbaiki caraku mengokang. Katanya, "Begini, nanti kalau ada tentara dari Junta, langsung kau tembak saja."
Aku sebentar menarik napas. Entah kenapa bisa menjadi seperti ini. Akhir-akhir ini, tidur yang aku alami, itu bukan sekadar pelepasan rasa lelah. Aku merasa proses tidurku itu selalu menjadi gerbang ke dunia lain. Aku terjun ke dalam mimpi, dan malam ini jiwaku tertarik ke Myanmar, ke hutan yang lembap dan bau asap. Kini aku tengah berada dalam kelompok yang berbicara dengan bahasa yang sama sekali asing. Anehnya aku mengerti dengan apa yang mereka bicarakan.
Di sampingku, masih ada U Thant, Di pundaknya tergeletak senapan tua berlapis tanah. Sekilas, ia tampak akrab dengan cara-cara berperang di hutan. Gerakannya halus, tapi setiap sentuhan pada senjata itu punya kepastian yang dingin.
U Thant tertawa pendek, Tangan kekarnya bekerja cepat, dan secara demonstratif, ia menyusun jari-jari pada pelatuk, memeriksa baut, merapikan posisi magasin. Ujarnya, “Ingat, Man, kalau ada tentara Junta datang, jangan ragu. Langsung kau tembak. Jangan pikir-pikir lagi. Hidupmu dipertaruhkan. Daripada kau ditangkap konyol.”