ISLAM

AkuOsa
Chapter #2

2

Mempunyai lebih dari satu organisasi di kampus menjadikan Habbah bisa membedakan satu organisasi dengan yang lainnya. Ketika di BEM jiwa bebas dan rasa beraninya membara. Ketika di Al Kafi lah tempat dia merefresh otaknya. Sangat nyaman berada di sini, entah karena orang yang ada di dalamnya atau karena ketika rapat berada di masjid dan ditemani kipas angin tornado.

"Saya meminta satu akhwat untuk menjadi bendahara di acara nanti," ucap Islam.

Antara Ikhwan dan akhwat diberikan tirai. Namun akan dengan mudah mengenali suara yang sangat familiar itu. 

Para akhwat hanya saling pandang satu sama lain. Bendahara acara terdengar ringan, tetapi pada kenyataannya memusingkan. Habbah sibuk mencoret-coret kertas, dia bukannya bosan tetapi sedang mencari celah agar lolos dari tugas ini. 

"Mahabbah Ulya Qori dari divisi Humas syi'ar saja," usul seseorang yang membuat Habbah mendelik. Mengapa bisa dirinya? Di Al Kahfi dia tidak setenar Ihya dan akhwat lainnya. Bisa dikatakan dia anggota pasif di sini. Untung-untung ada yang mengingatnya barang namanya saja.

"Bagaimana ukhti Habbah?" tanya Islam dari seberang sana.

Tatapan memelas jelas tergambar dari beberapa akhwat. Terlebih Ihya yang sudah siap memangsa Habbah kalau tidak mengemban amanah ini. "Baik saya bersedia," ucap Habbah pada akhirnya.

"Ada yang mempunyai saran panti asuhan yang akan dikunjungi?"

Habbah sebenarnya ingin merekomendasikan panti asuhan yang sering dikunjungi oleh keluarganya. Namun, dia sedikit tidak enak hati untuk mengusulkannya. Jelas tidak enak, dia jarang aktif di sini lalu tiba-tiba mengusulkan hal yang seperti itu. 

"Panti asuhan yang sering kamu kunjungi aja, Bah," bisik Ihya. Habbah segera menggeleng, namun Ihya tidak tinggal diam.

"Afwan akhi, ada satu panti asuhan yang sering dikunjungi oleh keluarga Habbah. Kalau sekiranya berkenan bisa melakukan kunjungan ke panti asuhan Harapan Bunda," ucap Ihya yang membuat Habbah menggerutu kesal. Kini semua mata tertuju kepadanya. Ya, dia sangat malu kali ini. 

"Boleh kalau begitu, nanti berikan saya kontak yang bisa dihubungi."

Lihat selengkapnya