Islam itu Rahmatan Lil Alamin Bukan untuk Kamu Sendiri

Noura Publishing
Chapter #1

Pengantar Penerbit: Dakwah Itu Mengajak Bukan Memaksa

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.

(QS Âli ‘Imrân [3]: 159)

Dakwah, tak ubahnya seperti marketing, menawarkan keunggulan “produk” yang kita miliki agar konsumen tertarik menerima apa yang kita tawarkan. Maka semestinya cara menyampaikan dan sikap dalam berdakwah menjadi sangat penting. Cara dan sikap berdakwah haruslah baik—ihsân, karena sekadar niat mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk untuk mencapai kebahagiaan dunia-akhirat saja tidaklah cukup.

Sangat disayangkan bahwa sekarang ini di mata masyarakat non-Muslim, bahkan belakangan juga di mata kaum remaja Muslim sendiri, Islam justru dipandang sebagai agama yang menakutkan. Persepsi semacam itu muncul bukan tanpa alasan, karena pada kenyataannya, kekerasan memang terjadi di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim. Di negara kita sendiri, misalnya, masih lekat dalam ingatan, sejumlah peristiwa bom bunuh diri di beberapa gereja ketika misa Natal. Dan yang paling menyedihkan, tentu saja, perseteruan di kalangan umat Islam sendiri yang tak kunjung selesai, bahkan malah semakin tajam. Keindahan Islam tertutup oleh perilaku kaum Muslimin sendiri, sebagaimana keprihatinan yang pernah disampaikan ulama Mesir abad 19, Muhammad Abduh.

Lihat selengkapnya