Dahulu kala di sebuah negeri yang indah hiduplah seorang putri nan cantik jelita. Namanya Putri Dandelion, sang penyihir aksara, penguasa mimpi dan ilusi. Dalam sebuah perjalanan menyusuri semesta angkasa raya ia menemukan sosok pria berjubah hitam dengan aura kegelapan tengah terlibat pertarungan sengit bersama Raja Tikus yang telah banyak menyengsarakan bangsa manusia. Melihat pertarungan itu Putri Dandelion turut membantu hingga akhirnya Raja Tikus kalah dalam pertarungan tersebut dan melarikan diri. Akan tetapi kekalahan sang Raja Tikus bukannya membuat senang pria berjubah hitam itu tapi justru membuatnya marah.
"Kenapa kau ikut campur?!!! kau tahu karena kau Raja Tikus itu melarikan diri!!!"
"Hei, aku hanya ingin membantumu, kenapa kau malah marah-marah padaku?!!" balas Putri Dandelion yang mendadak kesal mendengar ucapan pria berjubah hitam itu.
"Aku X. sang misteri kegelapan, tidak butuh bantuan siapa pun"
"Ya ya ya terserah padamu" kata Putri Dandelion berlalu pergi meninggalkannya dan sungguh ia tak mengerti bagaimana bisa ada makhluk seperti itu yang bukannya berterima kasih dibantu malah balik marah, benar-benar tak tahu terima kasih.
Dengan perasaan kesal Putri Dandelion meninggalkan Tuan X dan melanjutkan perjalanannya. Suasana malam itu terasa mencekam dan Putri Dandelion tak menyukainya. Sudah beberapa minggu ini negerinya tak lagi merasakan ketenangan karena para ksatria sibuk bertarung melawan para musuh yang entah darimana terus berdatangan menyerang Negeri Awan hingga puncaknya hari ini ia berniat menemui Raja Langit untuk menemukan seorang ksatria sakti demi menyingkirkan para musuh.
Namun perjalanan kali ini harus terhalang karena pertarungan yang melibatkan Tuan X dengan Raja Tikus dan membuatnya harus menghentikan sejenak perjalanannya. Sayangnya apa yang dia lakukan justru sia-sia, niat hati ingin menolong, dirinya justru bertengkar dengan Tuan X. Tapi setelah pertengkaran tersebut pria itu justru mengikutinya sekarang, padahal tadi dia sendiri yang bilang tak butuh bantuan.
"Kenapa kau mengikutiku?!" kata Putri Dandelion menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Tuan X.
"Aku tidak mengikutimu" sangkal Tuan X.
"Tidak mengikutiku? lalu apa yang kau lakukan disini? jelas-jelas kau sedari tadi berjalan di belakangku, apa namanya kalau bukan mengikuti?"
"Itu karena aku..." Tuan X tiba-tiba terlihat kebingungan.