Istana Terakhir

Lasabica
Chapter #29

Chapter #29

Ajari aku cara berjalan di bawah rintik hujan matamu, tapi aku tidak basah

-Nizzar Qabbani-

Ketika Faisal keluar dari tenda darurat untuk melihat keadaan, Ridwan terus memutar otak. Kepalanya rasanya bertambah sakit dan pening, tetapi dia harus segera mencari akal. Entah apa yang mendorongnya saat itu untuk meyakini bahwa apa yang dia lihat dalam mimpi, bayangan, penampakan, atau apapun itu, adalah kenyataan.

Ketika Ridwan teringat dengan ponselnya, dia segera bangun lagi, matanya mencari-cari tas atau benda apa saja miliknya yang pasti ikut dibawa Faisal. Ridwan pun menemukan tas kerjanya di bawah ranjang, dia segera mencari ponselnya dan memanggil ke sebuah nomor.

“Isabel?”

“Ridwan!” suara Isabel terdengar kaget. “Kamu udah sadar? Faisal bilang kamu pingsan!”

“Aku baik-baik aja. Dengar, aku belum bisa banyak omong, cuma...aku minta tolong satu hal sama kamu! Kamu harus segera pergi ke rumah Pandu sekarang! Istrinya, Asma akan kehabisan darah kalau nggak segera ditolong!”

Lama tak ada tanggapan. Ridwan pun geram.

“Isabel!” dia membentak.

“Ta...tapi...”

“Aku mohon Isabel, jangan banyak tanya untuk saat ini! Kalau sampai...kalau sampai Asma nggak selamat... orang pertama yang aku salahkan adalah kamu dan Pandu!”

***

Lihat selengkapnya