Angin timur cepatlah pergi. Temuilah dia disana, belailah rambutnya dengan lembut, dan berbisiklah ditelinganya. Katakan padanya: orang yang telah mengorbankan segalanya untukmu menyampaikan salam dari jauh ...
-Nizami Ganjavi-
Selama sesi konseling, Asma sebenarnya sudah tahu dan sudah diberitahu kalau kemungkinan dia bisa mengalami trauma menghadapi laki-laki atau trauma menjalani komitmen kembali dengan laki-laki. Namun, ada satu sesi konseling yang menurut Asma dan juga konselornya malah sesuatu yang sangat unik, yaitu ketika pada suatu waktu Asma diminta menuliskan nama-nama orang yang sekiranya dirasa Asma bisa menjadi support system-nya setelah semua kejadian ini berlalu.
Konselor itu meminta Asma untuk tidak memberitahu jenis kelamin maupun identitas dan latar belakang mereka sehingga bisa objektif menilai dan memberitahu Asma tentang orang-orang tersebut. Lalu, baik Asma maupun konselornya itu terkejut ketika mendapati ada dua nama orang lelaki yang Asma tuliskan di kertas daftar itu.
Konselor berhijab lebar dan berkacamata itu menatap Asma dengan sorot takjub campur heran. Asma sendiri terkejut dengan dirinya sendiri karena menuliskan dua nama itu. Lalu, konselor itu menyandarkan punggung ke sofa nyaman di dalam ruangan konseling, tangan kanannya memegang kertas putih yang sudah ditulis Asma.
“Saya pernah beberapa kali menangani kasus wanita dan anak-anak yang menjadi korban KDRT baik oleh pasangan atau ayah kandung mereka sendiri, rata-rata dari mereka setelah itu sangat takut menghadapi laki-laki, terutama anak-anak. Mereka biasanya lebih memilih Polwan atau konselor wanita yang menangani mereka. Tapi...”
Asma hanya terdiam ketika konselor itu menggantung kalimatnya.
“Maaf saya akhirnya harus bertanya, apa salah satu dari kedua nama itu adalah ayah kamu?” tanya konselor itu halus.
Asma menjawab dengan gelengan kepala.
“Atau ... saudara laki-laki dalam keluarga?”
Asma kembali menjawab dengan gelengan kepala.
Konselor itu menghela napas dalam-dalam.
“Berarti kamu memang memang harus banyak-banyak bersyukur, Asma, karena ... sungguh, Tuhan dan alam benar-benar memeluk dan melindungi kamu dengan menunjukkan masih ada laki-laki yang benar-benar memberi dampak baik untuk hidup kamu.”