Setibanya di kampus, Aisyah langsung menuju kantin untuk membeli lontong dan gorengan. Setelah selesai makan di kantin, ia pergi menuju kelas karena jam kuliah akan segera di mulai. Beberapa menit kemudian dosen pun masuk ke dalam kelas dan memulai mata kuliah hari ini.
“Assalamualaikum sadara-saudara sekalian. Kali ini kita akan memulai mata kuliah hari ini ya,” sahut dosen di depan kelas.
“Iya pak,” jawab seluruh mahasiswa di kelas.
Setelah dua jam berlalu, jam mata kuliah pun selesai. Saatnya berganti pelajaran dan pindah kelas. Saat Aisyah melangkah pergi menuju kelas lain, tiba-tiba ia dihentikan oleh seorang teman laki-lakinya yaitu Ali.
“Hei Aisyah, ngomong-ngomongtugasmu sudah selesai? Judul makalahmu apa?” tanya Ali dengan nada penasaran.
“Sudah, kenapa memangnya?” jawab Aisyah dengan jutek.
“Judul makalahnya apa?” tanya Ali penasaran.
“Kepo banget kamu nih, pokoknya sudah. Nanti juga kamu akan tau saat aku presentasi di kelas,” jawab Aisyah.
“Kamu kenapa sih selalu saja jutek kalo aku tanya. Terus kalo aku kirim pesan ke kamu selalu saja dibalasnya singkat, bahkan sering hanya di baca saja. Kamu gak tau apa sakit tau aku digituin sama kamu. Kamu gak ngerti perasaan aku Aisyah,” sahut Ali dengan nada sedih dan kesal.
“Maksud kamu apa? Lagian kan pesan-pesan yang kamu kirim itu tidak terlalu penting Ali. Itu hanya basa basi yang seharusnya gak usah di bahas. Terus soal perasaan kamu, maksudnya apa Ali. Memangnya aku peramal yang bisa membaca isi hati kamu,” ujar Aisyah dengan ketus.