Tahun baru 1991 di mulai dengan sangat meriah di penjuru kota Yogyakarta, biasanya aku dan saudaraku pergi ke Monumen Yogya Kembali karena di sana pasti sangat rame dan banyak kembang api yang akan di nyalakan di setiap sudut Monumen itu. Aku dan saudaraku saat tahun baru memang di berikan izin oleh bapak dan ibu untuk pergi melihat kembang api. Monumen Yogya Kembali dari tahun lalu sangat lah rame, karena wisata ini termasuk masih baru, Presiden Soeharto baru meresmikan Monumen Yogya Kembali 2 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 6 juli 1989, saat baru peresmian tempat ini sangat amat rame setiap malamnya, itulah sebabnya aku dan saudaraku tidak boleh berkunjung waktu itu, takutnya akan tersesat dan berbahaya bagi kami yang masih kecil.
'' Selamat tahun baru ''.
'' Selamat tahun baru .''
Semua orang saling mengucapkan satu sama lain, aku dan Warti pergi bersama ke tempat ini sambil melihat-lihat. Jika pergi ke tempat wisata Warti selalu membawa banyak uang, dan aku termasuk orang yang paling sering di jajanin sama dia, Warti sangat baik kepadaku dan dia satu-satunya orang di kampung ku yang mau berteman ku, karena teman sekolah ku yang lain enggan bermain dengan ku sebab keluargaku bukan dari orang yang berada.
''Suli '' Kang Yoto, aku sama Warti mau pergi beli es cream sek ya..(pamitku dengan kakakku).
''Yooo, ati-ati nyebrang ee .'' ucapnya sambil bermain dengan teman-temannya.
''Li , aku boleh tanya dhak ?. (ucap Warti)
''Suli '' Tanya opo ,tanya aja ,tumben izin kamu ne, kok aneh .(ucapku)
''Apa kang Yoto wes duwe oranga seng di senengi ya Li ?.