ISTIQOMAH

Nengshuwartii
Chapter #10

UJIAN REMAJA

Setiap kesusahan pasti ada jalan keluar dan setiap kesedihan pasti akan ada senyuman, selalu yakin ada Allah yang maha melihat dan maha penolong, kata dan doa yang bu'e dan bapak ucapkan untuk ku kemarin membuat aku sungguh sangat bersemangat.

Hari ini aku mengunjungi rumah guru sekolahku, beliau ingin memberikan surat rekomendasi untuk aku bawa ke sekolah Kedung Jati dan di berikan kepada Pak Wijaya selaku kepala sekolah di sana, beliau temen baik guruku, surat itu bertujuan untuk membantu ku mendapatkan dana bantuan pelajar berprestasi agar pembayaran uang sekolah tidak terlalu mahal, soalnya ini sekolah swasta jadi semuanya harus bayar sendiri, dan baik itu seragam, buku, dan yang lainnya.

Akhirnya hari pertama sekolah pun tiba, aku, kang yoto dan kang yanto sekarang bisa berangkat bersama, karena kami sekarang 1 sekolah di Smp swasta Kedung jati, alhamdullilah aku punya temen jalan untuk berangkat sekolah bersama-sama.

Seperti setiap harinya seperti biasa, aku akan membantu bu'e terlebih dahulu di dapur, dan mengantarkan adek kecil ke tempat bibi, karena bibi yang akan mengantar si kecil nanti untuk pertama kali masuk sekolah jam 9 pagi, sedangkan bu'e dan bapak tidak bisa mengantar karena sudah ke pasar sejak jam 6 pagi.

Aku sudah mulai terbiasa dengan suasana sekolah baru dan mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitar serta orang-orangnya, akan tetapi saat di sekolah aku mendengar cerita yang tidak mengenakkan dari teman ku yang memiliki saudara juga di kelas 3, bahwa kata temanku hari ini kang yoto di panggil ke ruangan guru pembimbing untuk sebuah kasus, dan aku penasaran soal berita ini, aku pun mencari tau lebih jelasnya, bertanya dengan kakak kelas dan juga kang Yanto, ternyata kakak ku satu ini juga baru mengetahui soal kang Yoto.

Kang Yoto terkena kasus perkelahian dengan temannya, dia memukul temannya sampai temannya masuk ke rumah sakit akibat luka yang cukup serius, kata Bu Sri guru pembimbing, permintaan ibunya Anas siswa yang di aniaya kang Yoto, dia menginginkan bahwa kang Yoto harus di keluarkan dari sekolah, untuk memberikan pelajaran kepada semua murid bahwa kekerasan tidak di benarkan, kang Yoto sendiri hanya diam dan tidak berkata apa-apa.

'' Kang apa sih yang terjadi, kenapa kamu seperti ini, kenapa kamu memukulnya sampai seperti itu, tolong jelaskan pada ku agar aku mengerti kasusnya'', tanya ku kepada kakak ku dengan memohon;

' 'Kamu gak kasian sama bu' e dan bapak harus kerja keras setiap hari dan sekarang masak harus mendengar kamu mau di keluarkan dari sekolah, ini apa sih kang, gimana ceritanya? '', aku terus mendesak kakak ku untuk cerita.

Kang yoto tetap saja diam tidak mengatakan apapun, aku dan kang Yanto sampai lelah meminta penjelasan tetapi diam adalah jawabannya.

'' Bapak dan bu'e mohon maaf sebelumnya saya mau bicara, '' ucap kang Yoto memberanikan diri bicara dengan orang tua kami, dan kami pun mendengarkannya di samping mereka bersama-sama.

Lihat selengkapnya