Istri Duke adalah Putri Terkutuk

Aerina No 7
Chapter #9

Chapter 9 - Rumah Baru

Rumah yang ditinggali oleh Derian, adalah rumah panggung yang luasnya dapat ditinggali oleh tiga, sampai lima orang sekaligus. Cukup luas memang, namun, … rumahnya, hanya memiliki interior-interior yang sangat sederhana.


Tiga kamar tidur, satu dapur, dan juga satu ruang tengah yang dapat digunakan sebagai ruang untuk makan, … adalah isi keseluruhan bagian dalam rumah panggung.


Di bagian luar rumah, ada halaman luas yang dipenuhi oleh tanaman bunga. Sedangkan, untuk di bagian belakangnya, … ada bilik kamar mandi kecil yang bersebelahan langsung dengan sumur air timba.



“Maaf, rumahnya … begitu sederhana untuk Anda.”



Menggelengkan kepalanya dengan pelan, yang kemudian diselingi oleh gumaman, “Ehm,” Qilistaria mulai melangkahkan kakinya, untuk segera memasuki tangga rumah panggung berlantai papan kayu tersebut, dengan langkah yang begitu diperhatikan.



“Baru saja menapakkan kaki ini ke halaman depan rumah Anda, Saya sudah merasa sangat bahagia bukan kepalang,” jujur Qilistaria berkata demikian.



Mengakuinya dalam perasaan, dan juga mengungkapkannya lewat ucapan lisan, … hal semacam itulah, perwujudan sebuah kenyataan yang Qilistaria lontarkan.


Udaranya bersih, pesonanya asri, halaman rumah yang tertata rapi, beserta bau harum ruangan di dalam rumah yang tercium wangi, … membuat siapa pun, akan merasa betah berlama-lama di sini.



Ini merupakan pengalaman pertama Qilistaria dalam mengunjungi rumah milik orang lain. Terutama, seorang laki-laki. Jadi, sekali lagi, … Qilistaria benar-benar tidak tahu harus berbuat apa sekarang.


Selepas menaruh semua barang bawaannya ke dapur, Derian segera kembali ke ruang tengah rumah, tempat di mana Qilistaria mendudukkan dirinya di kursi sederhana meja makan.



“Istri, apa Anda mau makan dulu? Mandi dulu? Atau … lihat-lihat tempat ini dulu?”



Langsung menundukkan wajahnya secara spontan dengan ekspresi yang malu, begitu Derian mendapati dirinya tengah mencelingukkan kepalanya ke berbagai sudut rumah, yang kemungkinan akan dinilai sebagai sebuah tindakan kurang sopan, … Qilistaria lekas berkata dengan suara yang mencicit pelan.



“Jika boleh Saya meminta, bisakah S-saya … melihat tempat-tempat ini terlebih dahulu, Suamiku?” tanyanya, dengan pandangan mata hitamnya yang sesekali mencoba mengintip raut muka Derian dengan takut-takut.



BLUSHH!


Lihat selengkapnya