Istri Duke adalah Putri Terkutuk

Aerina No 7
Chapter #10

Chapter 10 - Karena Anda adalah . . . .

“Rambutnya berwarna merah sama seperti milik Saya, dengan ujung helaian yang sedikit bergelombang, juga memiliki kepanjangan yang sepanjang dada. Matanya pula, memiliki manik merah sama seperti milik Saya juga! Dia memiliki kelopak mata ganda alami, sehingga membuat matanya tampak lebih besar dan bulat, dari kebanyakan gadis seusianya!”



Berjalan ke dapur mengambil satu buah pir, beserta piring pisin dan pisau buahnya, kemudian kembali ke tempat di mana ia duduk, … Derian lanjut bercerita seraya memotong buah pir tersebut sampai berbentuk potongan-potongan kelinci, untuk kemudian ditata olehnya di atas piring, … lalu mengasongkannya kepada Qilistaria.



“Kedua orang tua kami telah meninggal lama. Ayah yang merupakan seorang petani dan juga peternak ulung di desa ini, meninggal sewaktu Saya masih berusia belia. Sementara, Ibu kami, … seorang pedagang pasar tradisional yang menjajakan hasil panen Ayah, meninggal karena menderita sakit parah, … di enam tahun yang lalu.”



Terdiam mengatupkan bibirnya secara rapat-rapat, dikarenakan tidak tahu harus bereaksi seperti apa untuk bertindak dengan tepat, Qilistaria … hanya mulai menggerakkan tangannya untuk mengambil asongan potongan buah pir yang Derian berikan itu, setelah sebelumnya Derian kembali menawarkannya dengan disertai oleh sebuah alasan.



“Makanlah ini terlebih dahulu sebelum kita memakan malam. Saya dengar, memakan buah itu, … akan berkhasiat bagus kepada tubuh kita, jika kita memakannya sebelum memakan makanan berat,” ujarnya sewaktu tadi, yang telah berhasil membujuk rasa sungkan Qilistaria, dan juga berupaya untuk menahan rasa lapar pada perut keroncongannya.



“S-su-suamiku, … Sa-saya, ….”



“Huh? Ada apa, Istri? Apa buahnya terlalu masam untuk Anda?” tanya Derian sedikit panik, dikala mendapati Qilistaria berhenti menyuapkan potongan buah pir berbentuk kelinci tersebut.



Menggeleng dengan gerakan yang begitu lemah, Qilistaria membalas ucapan penuh kekhawatiran dari suaminya, … dengan mata yang memandang ke arah mata merah milik Derian, secara menelisik.


Dari tadi, … hanya Derian saja yang berbicara banyak tentangnya, dan juga tentang keluarganya. Bukankah ini saatnya untuk Qilistaria juga, banyak bicara dan membukakan pintu hatinya yang sempat ingin ditutup selama-lamanya itu, agar hubungan mereka berdua bisa jauh lebih dekat lagi?



“Sa-saya ini adalah orang yang kurang pandai bergaul. Penampilan Saya juga tidak secantik adik Saya. Sa-saya bahkan memiliki bentukan tangan yang mengerikan seperti ini.”



“Iya, Saya tahu. Lantas, apa yang jadi permasalahannya, sampai-sampai hal itu tampaknya membuat Anda tidak nyaman?”



Menggulirkan netra kelamnya ke arah tangan yang kini meremas rok gaunnya, Qilistaria pun, … lekas melanjutkan hal yang ingin ia ungkapkan, dari dalam lubuk hatinya yang terdalam.



Lihat selengkapnya