Istriku Cacat, Istriku Malang

Shinee
Chapter #4

Sengaja Melakukannya

"Kenapa kau masih di sini?" Morin mendelik kesal ke arah Ellard yang duduk dengan kaki bersilang dan tangan bersedekap. Sorot matanya tertuju pada satu titik di mana Emily sedang berjalan tertatih dengan memegang salah satu tiang besi yang disediakan oleh Jovan.

Melihat hal itu, Ellard tahu bahwa Emily tidak mengalami kelumpuhan total di kakinya. Hanya butuh beberapa kali latihan, sepertinya wanita itu akan bisa berjalan kembali.

Ellard tersenyum sinis yang berhasil ditangkap oleh saudarinya. "Apa yang kau rencanakan?" seru Morin yang bisa melihat rencana jahat di tatapan adiknya.

"Berapa lama lagi ia bisa berjalan?" Ellard mengabaikan pertanyaan Morin, ia merasa pertanyaan Morin tidak penting dan? tidak ada kewajiban untuk menjawabnya. Dan yang paling penting tanpa ia menjawab pertanyaan Morin, ia yakin kakaknya itu sudah mengetahui jawabannya.

"Aku sedang bertanya padamu, Ell?!" sentak Morin, memaksa Ellard agar menoleh ke arahnya.

Ellard menatap Morin dengan wajah tenang, Morin tahu di balik wajah tenang itu tersimpan rencana jahat yang sempat tertunda. Morin tahu Ellard bukanlah pria bodoh, ia pasti tahu bahwa Emily akan bisa berjalan kembali.

"Tidakkah kau merindukanku? Hampir lima bulan kita tidak bersua."

"Kau mengabaikan panggilan, pesan, email dariku. Masih pantaskah kau untuk dirindukan?"

"Aku berlibur ke Dubai," Ellard mengumumkan.

"Bersemedi di gurun pasir?" sarkas Morin yang diangguki oleh Ellard.

"Dan bertanya pada pasir serta angin yang tidak memberikan kesejukan sama sekali, ada apa dengan keluargaku, kenapa mereka menahan wanita itu, wanita yang seharusnya mendapat hukuman karena sudah membunuh kekasihku, pusat kebahagiaanku. Aku bertanya-tanya, apakah kebahagianku tidak begitu penting untuk saudari dan iparku?" Ellard menatap Morin tepat di maniknya. Menatap penuh intimidasi. Tersirat luka di kedua mata yang terlihat sangat dingin itu. Ellard persis terlihat seperti dahulu sebelum bertemu dengan Naura. Dingin dan tak terjamah.

"Apakah kemarahanmu akan mengembalikan Naura_?"

"Apakah kau bisa memastikan Nauraku bahagia di alam sana disaat kematiannya terasa tidak adil!" Sinis Ellard dengan menyalip cepat kalimat Morin yang menggantung di udara.

"Yang pasti Nauramu tidak akan bahagia melihatmu tersiksa. Terkurung dalam kemarahan dan dendam yang tidak akan membuat semuanya membaik."

"Bijak sekali kalimatmu," puji Ellard namun tidak sungguh-sungguh dengan pujiannya. Wajahnya terlihat bengis saat melontarkan kalimat tersebut.

"Wanita memang racun dunia, dan itu benar-benar memuakkan!" Ellard menjeda ucapannya sesaat menunggu reaksi Morin atas pernyataannya itu. "Tentunya itu tidak berlaku pada Nauraku," imbuhnya begitu melihat mulut Morin bergerak untuk bersuara, ia terka Morin akan mengeluarkan protesnya.

"Lalu bagaimana denganku?"

Ellard mendengkus, "No comment!"

"Kau menyayangiku, aku tahu itu,"

Lihat selengkapnya