Istriku Cacat, Istriku Malang

Shinee
Chapter #5

Rumah Baru

Satu bulan berlalu, akhirnya Emily mampu berjalan. Kakinya sudah sembuh dan berfungsi selayaknya. Seperti yang diperkirakan Morin dan Jovan, polisi pun segera membawanya ke luar dari rumah sakit untuk diminta keterangan perihal tabrakan maut yang terjadi yang menewaskan Naura Lordez, kekasih Ellard.

Emily tidak menolak dan membantah, selama melakukan penyidikan, ia juga tidak banyak berbicara sehingga ia diputuskan bersalah.

Ellard selalu mengikuti perkembangan hingga akhiranya kasusnya masuk ke pengadilan. Ellard tersenyum sinis melihat Emily melangkah masuk ke dalam persidangan dengan kedua tangan terborgol serta dengan baju tahanan yang terlihat kumuh. Dua orang sipir membimbingnya untuk berjalan.

"Sangat pantas," decisnya dengan wajah bengis. Ellard melihat kedua kaki Emily yang sudah lancar berjalan dan kembali ia berdecak kesal. Sangat ia sesalkan kenapa kaki itu mampu berjalan. Ia ingin melihat wanita itu merangkak dalam kegelapan.

"Jadi wanita itu yang melakukannya?" Ellard menoleh ke samping, terlihat Edward yang duduk di sebelahnya menatap penuh minat ke arah Emily.

"Apa dia buta?" Edward kembali bertanya begitu melihat Emily menabrak kursi di hadapannya.

"Menarik bukan?" cetus Ellard dengan senyum iblis penuh kemenangan.

Mengetahui hal itu Edward sedikit terkejut. Ini pertama kalinya ia melihat si pelaku yang hampir membuat Ellard menggila kehilangan kewarasan. Ia sungguh tidak menyangka pelaku yang menyebabkan Naura kehilangan nyawanya adalah seorang wanita muda dan cacat.

Edward tidak bisa melepaskan tatapannya sampai Emily duduk di tempatnya. Edward mengedarkan pandangannya ke segala sudut ruangan. "Di mana keluarganya?"

Ellard menoleh cepat ke arahnya, "Apa pedulimu?" tukasnya dengan tatapan tajam.

"Wanita itu terlihat menyedihkan-"

"Mungkin kau bisa jadi walinya jika kau berminat," sarkas Ellard dengan wajah menahan amarah. Cukup baginya Morin dan Jovan memberi perhatian khusus pada wanita itu, dan ia benci jika Edward melakukan hal yang sama.

"Aku hanya sedikit prihatin," Edward mengangkat kedua tangannya. "Yang salah tetap harus dihukum," ucapnya dengan segera agar Ellard merasa tenang. Berhasil, wajah itu kembali terlihat santai.

"Apakah dia memang buta atau dia kehilngan penglihatannya setelah kecelakaan itu terjadi?"

"Pertanyaan bodoh! Apa menurutmu hal yang masuk akal wanita buta mengendari mobil dan sengaja melakukan pembunuhan?"

Lihat selengkapnya