"Istriku hamil anak raja jin." Bulu kudukku langsung berdiri, dan badanku meriang saat pertama kali mendengarnya.
Ini sebenarnya adalah aib keluargaku, dan aku tak ingin menceritakannya. Namun banyak sekali fitnah di luar sana yang bilang bahwa kami adalah penganut "ilmu hitam", hingga anggota gereja setan — jelas-jelas itu fitnah. Faktanya, ini semua bermula kala keluargaku liburan ke desa kelahiran eyangku dan semakin parah saat aku pulang dari Lebanon.
⭐⭐⭐⭐⭐
Sebut saja aku Brahma (samaran) lelaki 27 tahun dan seorang tentara yang ditugaskan dalam misi perdamaian di Lebanon. Belum habis trauma ku sudah dihantam masalah mistik saat aku berjumpa kembali dengan istriku : Zaenab Nadira Putri. Jika di medan tempur batinku terenyuh melihat derita anak-anak berkaki pincang, hingga rumah yang dibombardir, maka ketika pulang ke rumah kewarasan ku lah yang diuji kala melihat sosok ghaib yang mengelilingiku dan tingkah istriku yang semakin "sedeng". Aku pernah dicekik, dan hampir mati oleh kegilaannya.
⭐⭐⭐⭐⭐
15 Mei 2021 Jam 3:00 WIB
Aku tiba jam tiga pagi di Bandung. Sebelumnya aku pergi ke rumah Si Emak di Tasikmalaya yang sudah teramat sepuh dan sangat merindukanku, lalu sorenya aku langsung berangkat menuju rumah megahku di Bandung. Rasa rindu begitu berkecambuk dalam dada, sudah berbulan-bulan aku tak menjamah istriku tercinta. Dan ketika aku pulang ke rumah membawa satu kresek ranginang ditanganku, kulihat istriku —Zaenab— menyambut di depan pintu dengan perut yang sudah buncit. Bukan main, marahnya aku kala itu.
Sebelum aku sempat mencekik lehernya dengan sumringahnya istriku malah berkata, " Mas, aku hamil anakmu."
"Anakku?" Speechless. Rasaku berkecamuk : senang mendengr dia hamil, dan bingung itu anak siapa. Sudah lama aku tak pulang ke Indonesia dan kini kulihat dengan mata kepalaku, Zaenab sudah hamil besar. "Jangan bilang kamu bercinta dengan Kolor Ijo?"
"Enggakla! " dia malah terkekeh.
Mustahil, rasanya Zaenab selingkuh denganku. Zaenab terlalu lugu bak seekor bayi kucing yang lucu, seleranya juga tinggi suka Oppa-oppa macam Lee Min Ho. Aneh sekali rasanya pulang ke rumah terus mendadak berkata "aku hamil". Apakah Zaenab berpura-pura gila, atau dia hamil anak tetanggaku si Usman. Entahlah. Seandainya betul sudah pasti kuinjak leher lelaki liar itu sampai patah.
" Kamu bercanda ya?" was-was sekali aku mendengarnya. Kugenggam tangannya, lalu kuajak dia masuk ke dalam rumah — memastikan tak ada tetangga yang melihat. Kusimpan tasku ke kamar bersama sekaleng Khong Guan berisi ranginang. Tanpa takut dosa, kami pun duduk di atas ranjang megah yang kubeli dengan jerih payah.
"Mas, akhirnya kita punya anak juga. " Air mata tulus menetes dari matanya, senyumnya buatku terkagum-kagum. "Si Engkong gak akan ngehina aku menantu tak berguna lagi!"
"Nab, kamu itu mandul. Mustahil rasanya bisa hamil walau bercinta dengan Romeo atau Kim Taehyung sekalipun. " Hancur kali ketika ku mengingatkan keadaannya. Kubelai mesra rambutnya lalu kuberi dia segelas air bening tuk menenangkan jiwanya. "Nab, katakan padaku anak siapa yang sedang kau kandung!"
"Sumpah Mas, demi Tuhan ini anakmu!" Dia bersumpah atas nama Tuhannya bahwa akulah yang menghamilinya. Gedek, aku mendengarnya.