Istriku Hamil Anak Raja Jin

Alwinn
Chapter #2

Ritual Ghaib Di Gunung Kelud

Namaku Brahma (samaran) dan ini adalah kisah istriku yang dihamili oleh Raja Jin. Awalnya kukira Zaenab hanya dihamili Jin kelas ecek-ecek seperti Genderewo, tapi semuanya berubah —mengerikan— saat ustadz ternama di kampungku dibuat muntah darah oleh jabang bayi dalam kandungannya. Saat itulah aku tersadar Zaenab hamil anak Raja Jin.

⭐⭐⭐⭐⭐

15 Mei 2021, pukul 04.00


Zaenab tenggelam dalam lautan kesedihan. Dia begitu murung, dan terus saja menunduk. Ini pertama kalinya aku memaki-maki istriku sendiri. Aku tak percaya sosok selugu Zaenab berani membohongiku dibelakang. Diam-diam dia pergi bersama si Babeh (Engkong) ke Siluman Kerta, tempat kelahiran Eyang Parjo — leluhur ku yang jadi kuncen di sana. Aku tak suka dengan leluhur ku yang musyrik dan mengangung-agungkan maung bodas. Karenanya, aku selalu melarang Zaenab tuk pergi ke sana.

"Nab, kamu tahu Siluman Kerta itu sarang demit." "Kalo bukan karena menghadiri pertemuan sepupuku, Si Laila. Aku takkan mengajakmu ke sana."

Aku bercerita tentang perkawinan sepupuku Lailasari yang menikahi boss kayu di kampung sebelah, Sudrajat. Saat itulah pertama kalinya aku dan istriku menjejakkan kakiku di sana— sangat menyesal setelahnya. Kala pulang ke rumahku di Bandung , banyak hal ghaib terjadi pada keluargaku. Misalnya, Zaenab sering mendengar bisikan horny seorang lelaki yang mengajaknya bercinta dan juga melihat mahluk tak kasat mata yang mengintip nya kala mandi. Setelah konsultasi ulama terkenal di kampungku, ustadz Hamdah bercerita bahwasannya Zaenab ketempelan genderewo genit yang naksir dengan Zaenab. Dan untungnya Pak Ustadz berhasil mengusirnya kala itu.

"Dulu Pak Ustadz mewanti-wanti padaku, "jangan sampai istrimu (Zaenab) balik ke sana. Zaenab itu punya auranya langka. Auramu tipe yang mudah disukai oleh kalangan Jin dan Siluman. Aura karuhunnya kuat.' iulahbkta Ustadz. " 

Aku kembali bercerita, "Konon, kata kata uyut-uyut dan sepuhbdi desaku ada tiga kerajaan Jin yang teramat kuat dan saling bentrok. Yang pertama, kerajaan siluman kera hitam ; kedua, kerajaan macan putih ; ketiga, kerajaan ratu ular. Diantara tiga kerajaan, kerajaan macan putih lah yang didominasi Jin muslim, dan paling banyak tentaranya. Konon, apabila salah satu raja jin punya "wadah" di alam manusia, maka anaknya lah yang bakal jadi penguasa di Siluman Kerta. Seandainya dia baik maka tentram lah desanya, dan seandainya jahat maka hancur sudah desanya. "

"Maafin aku Mas, aku khilaf," sahut Zaenab dengan wajah memelas. Dia mengelap tangisnya. 

"Memangnya apa yang kamu cari di tempat antah berantah seperti itu?" Kupelankan nada suaraku. Aku tak mau jadi serigala yang menerkam istriku sendiri.

"Aku tuh, capek Mas!" Zaenab mulai berkeluh. "Aku capek dibilang mandul oleh keluargamu. Aku juga pingin punya anak." Seluruh isi hatinya langsung ia tumpahkan.

Terkadang hidup itu keji. Yang kuinginkan hanya Zaenab bahagia dan setia padaku, tapi keluargaku menuntut banyak. Si Babeh(Si Engkong) sangat menginginkan kehadiran cucu, dia suka manas-manasiku dengan sepupuku Si Laila yang sudah punya anak kembar. Babeh juga mengungkit masa laluku yang lebih memilih Zaenab daripada calon menantu pilihannya : Astrid, anak konglomerat terkenal di salah satu kabupaten di Tasikmalaya.Dia memang cantik dan relijius, tapi dia bukanlah tipeku yang sedikit nakal, dan suka wanita berisi. 

"Nab, kita itu hidup di jaman modern." Sebagai suami aku telat menasehati nya. "Kalo kamu ingin punya anak, kamu tinggal sewa jasa bayi tabung, kalo gak sanggup, adopsi pun tak apa."

"Tapi Si Engkong gak mau nunggu, makanya dia maksa Zaenab ikut dengannya." Zaenab tak berhenti cemberut.

Aku paham sifat Si Babeh yang tua dan pemaksa. Apalagi sekarang dia sudah sakit-sakitan dan punya penyakit jantung parah, pasti ngototnya pun naik berlipat-lipat.

"Emang apa saja sih yang kamu lakuin di sana?" Aku tak berdusta, keinginan tahuanku semakin besar. 

"Ritual Mas. Katanya sih ritualnya khusus yang bisa buat cewek mandul sekalipun, hamil, dan punya anak yang sehat."

Siapa yang mengajarimu Nab?" Aku penasaran.

"Mbah Jarwo," balas Zaenab.

Gila, Si Jarwo yang ngaku-ngaku pernah diajak ke Raja Jin, dan pergi ke Arab lewat jalur ghaib. Ngakunya sih Haji, tapi sholat Jum'at pun teramat jarang sama sekali. Begitulah sosok Jarwo yang kukenal kala ku masih kecil dan belum merantau ke kota.

"Memang ritual apa yang dia ajarkan ke kamu?"

"Puasa patigeni 3 hari, dan mandi kembang tujuh rupa."


Lihat selengkapnya