Kendaraan baik motor maupun mobil di parkiran sekolah sedikit demi sedikit mulai berkurang. Bel pulang sekolah sudah berbunyi setengah jam yang lalu. Beberapa anak yang tidak memiliki kendaraan lebih banyak jumlahnya, sehingga di sepanjang jalan raya dekat sekolah masih banyak terlihat muda mudi berpakaian seragam putih abu-abu. Ada yang masih menunggu angkot atau kopaja lewat, ada yang masih menunggu jemputan, ada yang sengaja berjalan kaki, bahkan masih banyak juga yang nongkrong-nongkong.
“Zi, thanks ya, udah neraktir gue!” kata Rendi.
“Woles Bro, kalo bukan loe yang bantu gue bikin surat cinta, nggak bakal deh gue neraktir loe!” canda Zidan kepada sahabatnya itu.
“Sialan loe! Eh tapi ngomong-ngomong udah dibaca belum ya suratnya?”
“Mana gue tau? Semoga aja udah, hehehe...”
***
Di parkiran sekolah…
Seorang wanita cantik, berambut panjang dan berkulit putih berada di dalam mobilnya. Niat akan pulang, namun mesin mobilnya belum dihidupkan. Rasa penasaran masih menggelayuti pikirannya. Diambilnya secarik surat dari dalam tas yang disimpan di jok samping. Dibukalah dan dibacanya surat tersebut…