Isyarat Sabda Cinta

Hanang Ujiantoro Putro
Chapter #38

Malaysia dan Cina

Keesokan harinya. Bandara ramai. Orang-orang berlalu lalang. Kebanyakan membawa tas-tas besar dan koper seperti sudah mempersiapkan semuanya. Termasuk Raihan, namun Raihan cukup membawa satu koper saja untuk perjalananya enam hari di luar negeri. Malaysia dan Cina, adalah dua negara yang akan dikunjunginya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh rektor beberapa bulan yang lalu. Meskipun sebentar lagi ia akan menikah tetapi sebagai dosen ia harus tetap melaksanakan tugas dan amanahnya dengan rasa penuh tanggung jawab. Apalagi tugas yang diamanahi oleh rektornya ini bukan sekedar projek, melainkan juga bentuk kepercayaan dan penghargaan. Ini adalah pertama kalinya Raihan naik pesawat. Sedikit tegang memang, tapi bukan Raihan namanya jika tidak bisa mengendalikan rasa takut dan ketegangannya.

“Hati-hati ya, Mas!” ujar Fatimah sambil memeluk Raihan. Berganti kemudian memeluk Zidan.

“Kabari ya Mas kalo sudah sampai di sana,” kata Zidan.

“Iya Zi. Nanti Mas kabari. Titip Fatimah yah! Jaga adik kamu baik-baik.

Sementara itu Mutiah masih berdiri tertegun di dekat mereka. Pemandangan antara dua orang adik yang sedang melepas kepergian penerbangan kakaknya. Begitu mengharukan. Nampak dari mata mereka yang terlihat tulus dan penuh kasih sayang.

“Mutiah, Mas berangkat dulu ya. Kamu baik-baik di sini. Doakan Mas ya. Insya Allah sepulangnya dari tugas ini kita akan menikah,” kata Raihan kepada Mutiah.

“Cie-cieeee!! Udah kebelet nih ceritanya!!” sindir Fatimah. Zidan juga tertawa kecil mengikuti Fatimah.

“Iya Mas. Hati-hati ya,” balas Mutiah. Pipinya memerah. Senyumnya merekah bahagia.

Setelah berpamitan. Raihan langsung meninggalkan mereka bertiga. Pesawat yang ditumpanginya membelah udara. Mengarungi langit seperti kegagahan burung elang yang menjelajahi cakrawala. Awan-awan putih bagaikan kapas yang berterbangan menghiasi wajah langit. Awan yang tertiup angin bergerak perlahan seperti memberikan jalan untuk pesawat melintas. 

***

Universitas Sains Malaysia, 7 Maret 2014

Presentasi perencanaan kolaboratif riset telah selesai. Mereka semua saling menjabat tangan sebagai tanda sepakat untuk bekerja sama memunculkan inovasi di bidang biomedis dan kesehatan. Beberapa orang yang mengenakan kemeja rapih dan berdasi mulai keluar dari ruang pertemuan. Sementara Raihan masih harus merapihkan berkas-berkas filenya di atas meja sebelum meninggalkan ruangan itu. Dituruninya satu persatu anak tangga. Dirinya kini berjalan meninggalkan Gedung Kampus Kesehatan USM yang terletak di Kubang Kerian, Kelantan.

Alhamdulillah, satu persatu agenda selesai juga,” ucapnya pelan. Kakinya masih dilangkahkan menuju kawasan riset USM. Pekerjaan berikutnya sudah menanti di sana, “Laa haula wa laa quwwata illa billah,...Laa haula wa laa quwwata illa billah...”

Mega senja menyuguhkan lembayung berwarna keemasan di langit sore. Mengisyaratkan bahwa dirinya kini berada di puncak kesuksesan. Kesuksesan karir dan cinta. Cinta yang sebentar lagi akan diikat oleh akad dibayangkannya kembali sambil menatap langit.

Ia masih memegang teguh prinsipnya bahwa kesuksesan itu diperjuangkan, bukan sekedar dirancang. Kini Raihan sudah bisa memutar roda nasibnya sendiri, ia bisa sampai pada titik ini bukan karena ingin menunjukan atau membuktikan pada orang lain, ia hanya ingin memaksimalkan potensinya yang diberikan Allah, ia ingin menunjukan pada mimpinya sendiri bahwa setiap orang memiliki hak untuk sukses, hak untuk meraih mimpi.

Tidak ada yang tidak mungkin, karena ketidakmungkinan itu hanya pikiran manusia yang jauh dari Allah. Semakin jauh dengan Allah, semakin jauh dengan mimpi, pun sebaliknya. Bismillah..ya, tidak ada pencapaian besar tanpa bismillah.

Kopi hitam hangat masih setia menemaninya menikmati senja. Matanya dilayangkan ke semua arah. Di ketinggian ini matanya disuguhi oleh pemandangan Kota Bharu, Kelantan-Malaysia. Adzan magrib berkumandang. Dirinya langsung menutup jendela kamar lantai empat Hotel Anjung Vista Condominium. Ini adalah hari terakhirnya sebelum dirinya terbang lagi ke Cina dini hari nanti.

+++===+++===+++===+++===+++===+++===+++===+++

Lihat selengkapnya