It's Ok, I'm Good

rara
Chapter #2

(2) Tentang Kesendirian

Luna,” panggil Viona yang mengetuk pintu kamar Luna. 

Luna cepat-cepat menutup laptopnya dan mendorong kursi roda untuk membukakan pintu kamarnya. Ia melihat Viona yang sudah rapih dan cantik dengan tas chanel di tangan kirinya. 

“Ada apa, Tante?” tanya Luna.

“Tante akan kembali ke Singapura. Kamu bisa sendiri di sini ‘kan? Ada Mbok Suci yang siap membantumu,” kata Viona yang membuat Luna terdiam cukup lama. “Tante mungkin akan kembali seminggu lagi.”

Embun tersenyum dan mengangguk. Ditinggalkan memang sudah menjadi makanannya setelah kejadian itu. Embun menyadarinya, karena saat ini, sendiri itu adalah temannya.

“Pergilah Tante.”

“Maafkan Tante, Luna.”

Embun mengangguk lagi. “Tidak apa-apa. Tante sudah suruh Mbok Suci tinggal di sini saja, Luna sudah bahagia,” katanya. “Terima kasih, Tante.”

“Baiklah Tante pergi dulu. Jangan lupa untuk terus perobatan ya, Nak.”

Embun mengangguk. 

“Jangan sedih, dan jangan lupa untuk bahagia.”

Setelah itu, Viona keluar kamar Embun dan pergi ke Bandara bersama Pak Faisal. Sementara Embun hanya terdiam menahan rasa sakitnya. 

Banyak pertanyaan dalam dirinya, dan Embun tak bisa menjawab semua pertanyaan itu.

“Kenapa aku harus mengalami hal seperti ini? Kenapa aku menderita?” tanya Embun pada dirinya sendiri. Air matanya terus terjatuh dari mata indahnya. 

Dulu, ia selalu mendapatkan apa yang ia mau. 

Sekarang, ia kehilangan apa yang ia sudah dapatkan. 

Pesan grup whatshapp masuk ke dalam ponselnya. 

Embun mengambil ponselnya dan membaca setiap pesan masuk dari teman-temannya. Ia tidak pernah menyangka, jika semua teman yang dulu mengangguminya kini berpaling dan menjauhinya. Embun lagi-lagi merasa ditinggalkan. 

SQUAD'CS

Okta : Aku malu temanan sama orang cacat kaya Luna lagi. Dan aku memutuskan untuk enggak temanan dengan dia.

Bebel Princess : Sebenarnya aku juga, tapi kasihan si Luna. Masa baru kehilangan dia sudah kehilangan lagi?

Reva : Setuju sama Okta. Lagian dulu temanan sama dia cuma pengen dapat tenar aja. Tapi sekarang kalau temenan sama dia malah dijadikan bahan ledekan.

Okta : Bebel syg, jangan pikirin si Luna. Lagian itu udah jd takdirnya dia. Kalau mau temenan sama kita-kita mah harus okey, enggak cacat.

Reva : Bebel kenapa baik banget sih? Udah biarin aja. Lagian udah resiko orang cacat gitu. Ditinggalkan.

Elvan : bahas apa?

Okta : Ini Van, lagi bahas untuk enggak temenan sama Luna. Sorry to say, tapi kita merasa malu kalau temenan sama Luna yang sekarang enggak kaya dulu lagi.

Bebel Princess : Iya sih tapi yaudah Bebel bingung. Terserah kalian saja, Bebel ikutan aja kalau mau jauhin Luna.

Elvan : Oh. Yaudah gpp sih tinggalin aja. Aku juga udah mutusin dia dan kita emang gak cocok.

Okta : Begitu dong Belsay.

Lihat selengkapnya