It's Okay, I'm Thirty 30

Ndiejpank
Chapter #3

2~] 2%

.

.

.

.

.

Waktu sebentar lagi menunjukan pukul 12.00 siang. Cacing-cacing di perutku seolah berteriak meminta asupan.

Akan tetapi, tanganku berhenti mengetik bukan karena rasa lapar ini yang melanda, melainkan karena aroma parfum seseorang yang baru saja melintas dihidungku.

Aku menengok ke belakang, lalu menengok ke arah samping kanan dan kiri. Benar saja, ada pak Micky; Managing director sekaligus anak dari CEO di perusahaan ini yang baru saja lewat di belakangku. Pasti dia pelakunya, yang mencemari udaraku lewat parfumnya.

Duh, surga dunia banget ya ....

Wajahnya yang tampan, kulit putih, mata sipit, hidung mancung, dan tinggi. Aku bahkan sampai harus mendongak untuk melihat wajahnya yang blasteran Jepang - Indonesia. Mimpi banget ya untuk jadi istrinya.

Tapi aku juga tidak sudi punya mimpi seperti itu. Wake up, Di. Ini bukan cerita tentang CEO. Ini cuma kisah tentang wanita biasa, seorang Adrianti, tidak boleh halu tingkat tinggi begitu. Kayaknya ini efek kebanyakan nonton drama dan anime. Cukup Sato Takeru saja yang di jadikan idola, jangan ada tambahan pak Micky sebagai list berikutnya.

Tanganku bergerak mengambil handphone yang tergeletak di dekat mouse. Lalu membuka aplikasi line. Ada 999+ notification dari grup.

Tidak terasa juga, sudah tiga bulan aku bergabung dalam grup ini. Sedikit banyak aku mengenal sedikit sifat member di sini.

Ada tema harian yang di bahas di grup ini, walau ujung-ujungnya obrolan akan melenceng dari tema.

Senin: Umum

Selasa: Share Drama dan film

Rabu: Music

Kamis: Sharing artis favorite

Jumat: Ikemen

Sabtu: Curcol

Minggu: Bebas

Aneh awalnya kupikir, tapi mungkin sedikit membatasi agar pembicaraannya tidak terlalu menyimpang kemana-mana. Aku membuka percakapan grup ini, dan mulai menskrol dan membaca satu-persatu chat yang ada.

Sania:

Gimana kalau kita meet up, Kopdar yuk 😆

Udh lama kenal masa ga ketemu2

Jadi mereka mau meet up? Dua hari aku tidak nimbrung di grup jadi tertinggal info kegiatan mereka.

Widya:

Kebetulan gw di jakarta 😎

Nggak nanya!

Entah kenapa kalau lihat nama orang ini bawaannya kesal terus, mengingat tingkat kepercayaan diri orang ini yang selangit.

Fahrega P:

Ayuk lah 🙋

Fahrega P sent sticker

Nia:

Lihat selengkapnya