ITS ABOUT US AT SCHOOL

ayu aulia
Chapter #6

AWAK DARI KITA

SMA Pelita Bangsa mulai ramai membicarakan pasangan-pasangan baru yang terbentuk menjelang musim semi. Ayla mendengar gosip dari Gia bahwa beberapa teman sekelas mereka diam-diam sedang mendekati orang yang mereka sukai. Ayla hanya tersenyum kecil, berpikir bahwa kehidupan SMA memang selalu penuh kejutan.

Namun, ada satu orang yang semakin sering mengisi pikirannya: Darren. Sikap Darren yang kadang jahil, tetapi penuh perhatian, membuat Ayla sulit mengabaikannya. Meski ia mencoba untuk tidak terlalu memikirkan perasaannya, setiap kali bersama Darren, Ayla merasakan sesuatu yang berbeda.

--Hari yang Berbeda

Suatu sore setelah latihan basket, Darren menghampiri Ayla yang sedang duduk di bangku penonton sambil membaca novel. Timnya baru saja selesai latihan, dan seperti biasa, Darren tampak penuh semangat meski sedikit berkeringat.

“Kamu serius banget baca novel itu, anak Jakarta,” ujar Darren sambil duduk di sebelah Ayla.

Ayla menutup novelnya, menatap Darren dengan tatapan malas. “Daripada nonton kamu latihan terus, aku butuh hiburan lain.”

Darren terkekeh. “Kamu tahu nggak? Aku juga bisa jadi hiburan.”

Ayla menggeleng sambil tersenyum. “Kamu itu lebih cocok jadi badut, Darren.”

Darren tertawa keras. “Eh, ngomong-ngomong, ada yang mau aku omongin sama kamu.”

Nada suara Darren tiba-tiba berubah serius, membuat Ayla sedikit bingung. “Apa?” tanyanya.

“Aku pengen ngajak kamu ke festival sekolah minggu depan,” ujar Darren sambil menggosok-gosok tengkuknya.

Ayla mengangkat alis. “Festival? Yang buat perpisahan kakak kelas itu?”

“Iya,” jawab Darren cepat. “Kita bakal ada stand makanan, permainan, dan... ya, pokoknya seru. Aku pikir kamu mau nemenin aku ke sana.”

Ayla terdiam sejenak, lalu tersenyum kecil. “Boleh, asal kamu nggak usil.”

Darren langsung tersenyum lebar. “Deal!”

---Hari Festival

Ketika hari festival tiba, SMA Pelita Bangsa penuh dengan keceriaan. Stand makanan berjejer di sepanjang koridor, permainan menarik pengunjung dengan hadiah-hadiah kecil, dan panggung utama di tengah lapangan dihiasi lampu-lampu yang gemerlapan.

Ayla mengenakan blus biru muda dengan rok putih, membuat penampilannya tampak segar dan ceria. Ketika ia sampai di sekolah, Darren sudah menunggunya di gerbang dengan jaket kulit dan jeans hitam.

“Kamu cantik banget,” ujar Darren tanpa basa-basi, membuat Ayla sedikit salah tingkah.

“Jangan mulai, Darren,” balas Ayla sambil melipat tangan.

Darren hanya tertawa kecil. “Ayo, kita keliling.”

Lihat selengkapnya