ITS ABOUT US AT SCHOOL

ayu aulia
Chapter #9

TITIK BALIK DAN PENGORBANAN

Hari yang dinanti akhirnya tiba. Darren kembali ke luar negeri untuk mempersiapkan pertandingan final turnamen internasional. Sementara itu, Ayla sibuk mengurus segala keperluan keberangkatannya. Ini adalah pertama kalinya Ayla pergi ke luar negeri, dan meskipun sedikit gugup, ia merasa sangat bersemangat.

Ketika pesawat Ayla mendarat di kota tempat turnamen berlangsung, ia langsung disambut oleh keramaian dan atmosfer yang penuh semangat. Darren telah mengatur agar sahabat timnya menjemput Ayla di bandara, sementara ia sendiri tengah menjalani sesi latihan terakhir sebelum pertandingan.

“Ayla, Darren pasti bakal seneng banget kamu ada di sini,” kata Chris, salah satu teman satu tim Darren, sambil membantunya membawa koper.

Ayla tersenyum. “Aku juga nggak sabar buat lihat dia main langsung.”

Malam harinya, Darren akhirnya bertemu Ayla di hotel tempat ia menginap. Saat pintu kamar terbuka, Ayla melihat Darren yang langsung memeluknya erat, seolah ingin memastikan bahwa kehadirannya bukan mimpi.

“Kamu beneran datang,” Darren berkata, suaranya bergetar penuh emosi.

“Tentu saja, Darren. Aku nggak mau melewatkan momen penting dalam hidup kamu,” balas Ayla dengan senyuman lembut.

Mereka menghabiskan malam itu berbicara tentang banyak hal—tentang perjuangan mereka, mimpi mereka, dan betapa pentingnya momen ini bagi keduanya. Ayla memberi Darren semangat yang ia butuhkan, sementara Darren berjanji akan memberikan penampilan terbaiknya di pertandingan besok.


---Hari Pertandingan

Hari pertandingan tiba, dan stadion dipenuhi oleh penonton dari berbagai negara. Sorak-sorai menggema, membuat suasana semakin mendebarkan. Ayla duduk di barisan depan, mengenakan jaket tim Darren yang ia berikan semalam.

Ketika Darren muncul di lapangan bersama timnya, pandangan mereka bertemu. Ayla melambaikan tangan, dan Darren membalas dengan senyuman lebar. Ia merasa lebih percaya diri mengetahui bahwa Ayla ada di sana, menyaksikannya.

Pertandingan dimulai dengan sengit. Tim Darren menghadapi lawan yang tangguh, dan skor terus berkejaran. Darren bermain dengan penuh semangat, mencetak beberapa poin penting dan memberikan assist yang luar biasa. Namun, di babak ketiga, sebuah insiden terjadi.

Darren, yang mencoba merebut bola dari lawan, terjatuh dengan posisi yang tidak wajar. Ia meringis kesakitan sambil memegang lututnya. Suasana stadion mendadak sunyi, dan Ayla merasakan jantungnya berdegup kencang.

“Darren!” Ayla berseru tanpa sadar, berdiri dari tempat duduknya.

Tim medis segera menghampiri Darren, membantunya keluar dari lapangan. Darren ingin terus bermain, tetapi rasa sakit di lututnya terlalu kuat. Pelatih memutuskan untuk menggantikannya.

Ayla merasa gelisah sepanjang sisa pertandingan. Meski tanpa Darren, timnya berhasil memenangkan pertandingan dengan skor tipis, Ayla hanya peduli pada kondisi Darren.


---Di Rumah Sakit

Lihat selengkapnya