ITS ABOUT US AT SCHOOL

ayu aulia
Chapter #10

LANGKAH MENUJU MASA DEPAN

Setelah melalui berbagai tantangan dan pencapaian, Darren dan Ayla merasa hubungan mereka telah mencapai titik yang lebih matang. Mereka telah saling mengenal lebih dalam, mendukung satu sama lain dalam karier dan pendidikan, serta berbagi impian dan harapan untuk masa depan.

Suatu sore, setelah Darren selesai berlatih basket, ia mengajak Ayla untuk berjalan-jalan di taman dekat rumah mereka. Matahari mulai terbenam, menciptakan suasana yang hangat dan romantis.

“Ayla,” panggil Darren dengan suara lembut.

“Ada apa, Darren?” Ayla menoleh, tersenyum.

Darren berhenti sejenak, menatap Ayla dengan penuh perhatian.

“Aku merasa kita telah melalui banyak hal bersama,” lanjut Darren. “Aku ingin kita melangkah ke tahap berikutnya dalam hubungan kita.”

Ayla mengerutkan kening, sedikit bingung. “Apa maksudmu?”

Darren mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya dan membukanya, memperlihatkan sepasang cincin tunangan yang indah.

“Ayla, maukah kamu menjadi tunanganku?” tanya Darren dengan penuh harap.

Ayla terkejut, matanya berbinar.

“Darren, aku... aku tidak tahu harus berkata apa,” jawab Ayla, terharu.

Darren tersenyum, menggenggam tangan Ayla.

“Kita tidak perlu terburu-buru,” kata Darren. “Aku hanya ingin kita memiliki komitmen yang lebih kuat sebelum melangkah ke pernikahan. Bagaimana menurutmu?”

Ayla tersenyum, merasa lega.

“Ya, Darren. Aku mau,” jawab Ayla, menerima cincin tersebut.

Mereka berpelukan, merasakan kebahagiaan dan kedamaian dalam hati mereka.


---Membangun Komitmen yang Lebih Kuat

Setelah memutuskan untuk bertunangan, Darren dan Ayla merasa hubungan mereka semakin kuat. Mereka mulai merencanakan masa depan bersama, termasuk pernikahan dan karier masing-masing.

Darren melanjutkan karier basketnya di Indonesia, sementara Ayla menyelesaikan pendidikan kedokterannya. Meskipun sibuk, mereka selalu menyempatkan waktu untuk bertemu dan mendiskusikan rencana masa depan mereka.

Suatu malam, mereka duduk bersama di kafe favorit mereka, membicarakan impian dan harapan mereka.

“Ayla, aku ingin kita memiliki rumah bersama suatu hari nanti,” kata Darren. “Tempat di mana kita bisa membangun keluarga kita.”

Ayla tersenyum, menyentuh tangan Darren. “Aku juga ingin itu, Darren. Kita akan mewujudkannya bersama.”

Mereka saling menatap, merasa yakin bahwa bersama, mereka bisa menghadapi segala tantangan dan meraih impian mereka.


Lihat selengkapnya