Pada zaman dahulu masih banyak kerajaan-kerajaan kecil yang berkuasa di dalam hutan. Mereka tersebar di seluruh penjuru hutan di dunia. Tak terkecuali kerajaan Ivy, mereka tinggal di pedalaman hutan yang jauh lebih dalam dari kerajaan kecil lainnya. Sehingga tak banyak orang yang tahu tentang kerajaan ini.
Bangsa yang hidup di kerajaan ini di sebut bangsa Ivy, sama seperti nama kerajaannya. Mereka masing-masing memiliki satu kekuatan istimewa yang bisa mereka pergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Setelah kepemimpinan berganti, Raja Ivy memperlemah pertahanan.
Dia melakukan hal tersebut karena menganggap bahwa Ivy akan baik-baik saja walaupun mereka harus berbaur dengan dunia luar. Para muda-mudi menyambut gembira hal ini, mereka penuh dengan rasa ingin tahu tentang dunia. Berbanding terbalik dengan para tetua istana, mereka dengan gencar memohon kepada raja untuk kembali menutup Ivy dari dunia.
Apa mau di kata, sang raja tak lagi mendengarkan mereka. “Kalian hanya ingin mengekang kami! Sekarang aku lah rajanya, tak ada lagi hak bagi kalian untuk melarang aku melakukan apa yang aku mau” ujarnya setelah sidang istana yang kesekian kalinya.
Sampai pada tahun pemerintahannya yang ke-4, dia pergi menuju perbatasan wilayah. Dengan bermodal tekad, dia melangkah keluar dan melihat banyak hal yang belum pernah dia lihat di kawasan istana. Setelah selesai berkeliling, dia segera memutar kudanya untuk kembali.