The Story Of Ivy

Paschalia Riapril
Chapter #4

Pencarian

Pov Castie

Setelah melewati masa orientasi yang melelahkan selama seminggu ini. Kami semakin gencar untuk meyakinkan Luki dan Mirai tapi mereka belum menanggapi kami. Ya lebih tepatnya Mirai yang belum melihat ke arah kami. Untuk Luki, dia sudah beberapa kali bertanya pada kami tentang suara yang kudengar saat hari pertama.

Bagian baiknya adalah sekolah ini sangat cepat menunjang kebutuhan pembelajaran peserta didiknya. Kartu keanggotaan perpus juga sudah kami dapatkan, mungkin ini awal bagi kami untuk mencari tahu kebenarannya.

Mata pelajaran kimia hari ini tidak begitu memusingkan, setelah pelajaran berakhir kami berdua berjalan menuju ke perpustakaan. “Hei, kalau buku itu hilang bagaimana?” tanyaku cemas, kecemasanku bukan tanpa sebab kalau sampai buku itu hilang sebelum kami membacanya hancur sudah semua rancangan sempurna yang kami buat. Dan akhirnya kalau suara itu kembali lagi, sudah dipastikan kalau itu suara hal yang paling kutakutkan.

“Kita belum masuk Castie, kalau mau tahu kita harus masuk dulu” dia menjawabku dengan senyum yang terllihat menyebalkan. “Iya deh, ayo masuk!” aku menariknya masuk. “Selamat siang bu” ujar kami kepada guru yang menjaga, guru itu mengangguk dan kembali pada pekerjaannya.

Kami langsung menuju tempat buku yang kami sembunyikan kemarin, “Ry, kok gak ada?” aku panik, aku mendengar suara kekehan kecil dari kananku. “Kok kamu malah ketawa sih! Kalau bukunya hilang berarti yang aku denger suara itu dong” aku menutup mulutku, aku merinding tiba-tiba. “Ini bukunya, dasar kamu yang suruh taruh disitu malah kamu yang lupa” dia menunjuk buku yang sedang ia pegang. “Ah, lupa” aku terkekeh pelan.

“Kita pinjam, lalu kita lihat di rumahku bagaimana?” usulku yang langsung diangguki oleh Corry. Kami menuju tempat peminjaman, “Bu, kami mau meminjam buku ini” Corry menunjukkan buku kepada guru tersebut. “Kalian tidak perlu meminjamnya, buku itu memang akan dibuang kalau kalian mau kalian bisa mengambilnya” ujar guru tersebut. “Eh? Kalau begitu terima kasih ya bu” ujarku tersenyum.

Corry memasukkan buku itu ke dalam tasnya dan kami berjalan menuju rumahku. Jalanan hari ini tidak begitu ramai, tak butuh waktu lama untuk sampai di rumah. “Aku pulang!” seruku, tak ada jawaban dari arah dalam, artinya kakak dapat kelas sore. “Kakak sedang kelas sore, papa pasti masih di kantor kamu duduk dulu aja, aku mau ganti baju” ujarku, meninggalkan dia yang sudah duduk di sofa.

Lihat selengkapnya