The Story Of Ivy

Hapsari A.M
Chapter #12

Pelatihan di penjuru ke tiga

Pov Mirai

Setelah berhari-hari di perjalanan kami sampai di tempat Yerl dengan selamat, walau ada beberapa kendala dalam perjalanan kemarin tidak menjadi masalah. Pagi ini kami sudah berkumpul di ruang tengah Yerl, rumah milik Yerl lebih luas dari rumah Paman Ve dan juga penataan nya mirip dengan rumahku. Mungkin karena dia dulu salah satu tetua, “ada apa, sepertinya kamu tidak nyaman disini” ujar Yerl. Aku yang merasa terpanggil langsung menggeleng, “bukan tidak nyaman hanya ini membuatku ingat rumah” ujarku. “Aku belum tahu kemampuan kalian, bisa kalian memberitahuku?” tanya Yerl.

“Aku yang menjadi pemimpin mereka disini dan aku bisa membaca gerakan tubuh seseorang” ujar Castie. “Itu terlihat dari bagaimana kamu berbicara dengan tenang denganku” ujar Yerl.

“Aku bisa berkomunikasi dengan binatang dan membuat ramuan” ujarku, “ya, aku sudah menduga karena kamu yang berbicara tentang Ceres. Kemampuan ini agak sulit di temui, jika ada dia tidak akan berani berbicara dengan binatang tingkat tinggi seperti Ceres” ujar Yerl. Aku mengangguk dan tersenyum, “dia tidak seram kelihatannya” balasku. “ya kamu benar” ujar Yerl sambil terkekeh.

“Aku punya kemampuan turun-temurun kerajaan” ujar Vialin, “ya, aku juga sudah melihat itu tuan putri. Wajahmu mengingatkan ku dengan ratu” ujar Yerl.

“Kemampuanku terhadap senjata” ujar Corry. Yerl menanggapinya dengan senyuman.

“Dan aku sesuai namaku, keberuntungan sering berada di pihakku dan juga aku bisa membuat perisai penahan” ujar Luki. Sama dengan Corry, Yerl juga menanggapi perkataan Luki dengan senyuman.

“Disini aku akan membantu kalian dalam membuat ramuan karena kalian tidak bisa terus-menerus bergantung dengan kemampuan yang di miliki Mirai” ujar Yerl. Mereka mengangguk cepat, “aku memberikan kalian waktu untuk berkeliling di sekitar hutan ini untuk mencari bahan-bahan membuat ramuan. Kalian tidak perlu khawatir para pasukan itu tidak bisa masuk ke dalam kawasan ini” ujar Yerl.

Mereka langsung berdiri, aku bersiap untuk mengikut mereka. “Mirai kamu tetap disini ada yang ingin aku bicarakan denganmu” aku menatap mereka. Castie berujar lewat matanya jika aku bisa tenang berada disini, aku mengangguk dan kembali duduk.

Mereka akhirnya pergi menghilang dari balik pintu, untunglah mereka sempat aku ajari tentang bahan-bahan yang bagus untuk membuat ramuan. “Mirai, ini kali pertamaku kembali berjumpa dengan seseorang yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan binatang tanpa rasa takut” ujar Yerl membuka percakapan. “Aku merasa senang berkomunikasi dengan mereka, mereka adalah salah satu tujuanku disini. Aku ingin mereka bisa hidup dengan damai kembali” ujarku. “Ya, aku juga ingin hal itu terjadi. Ayo ikut aku” ajak Yerl.

Aku mengikutinya dan sampai di belakang rumahnya, ketika dia membuka pintu tampak berbagai jenis hewan yang terkurung dan dalam keadaan yang sangat buruk. “Apa maksud semua ini?” tanyaku dengan suara bergetar, dengan sekuat tenaga aku menahan air mataku agar tidak jatuh. “Mereka hewan-hewan yang aku kumpulkan saat melarikan diri, aku tidak bisa menyembuhkan mereka” ujar Yerl. “Tapi kenapa? Kau kan juga seorang yang mahir dalam membuat ramuan!” bentakku padanya.

Lihat selengkapnya