Subuh, adalah akhir dari sebuah keramaian di Kota ini, Egypt. Tadi malam semuanya masih ada di sekitarku, teman-temanku ada bersamaku. Suara mereka masih terdengar di telingaku. Jagankan suara teman-temanku, suara tetanggaku bahkan orang yang cukup jauh dari tempatku juga terdengar ketika mereka saling marah satu sama lain gara-gara sebab tertentu. Mereka berkelahinya lama tapi berdamainya begitu cepat seakan tidak pernah saling punya masalah. Setelah subuh aku mulai mendengar suara teman-temanku mengorok, tetanggaku bahkan kucing-kucing dan anjing-anjing yang sangat ribut di jalanan sana, yang dari kemarin sore mulutnya tak dapat ia kunci, kedengaran suaranya. Seharusnya malam hari adalah sunyi dan suara-suara itu seharusnya terdengar pada malam hari, namun di negeri ini, Egypt, hanya burung belanda yang tidur di pohon-pohon dekat tempat kami tinggal itu yang berdisiplin dalam masalah tidur. Burung-burung belanda itu tidur di malam hari dan bersuara di pagi hari di atas pohon yang sedang berbunga berwarna merah jambu.
Apakah semuanya penduduk di negeri ini terlelap di pagi hari? Tidak juga, di sana masih ada yang disiplin seperti burung belanda yang aku sebutkan tadi. Kebetulan, pagi ini aku juga disiplin seperti burung belanda, aku berjaga pada pagi hari karena secara tak sengaja aku telah tidur pada malam hari, begitu pun dengan mereka yang mungkin sedang berjaga di pagi ini di belahan rumah lainnya.