IYYAAKI HUBBII

Daud Farma
Chapter #42

Pantun Cara Ampuh Atasi Jomblo

Di kampung itu mudah sekali menemukan manusia jomblo. Mereka tidak pandai menggombal, jangankan merayu, dekat dengat cewek pun mereka tidak berani. Rambut mereka gondrong dan kemerahan, berkumis tipis tak bejenggot, mereka adalah jomblo yang baik dan memiliki senyuman yang manis. Mulai dari pagi hingga pagi kembali hanya duduk di kedai kopi. Dan anehnya, mereka tidak sadar diri bahwa mereka berstatus jomblo. Mereka selalu kompak dan rukun beradat, membantu segala macam acara kampoeng. Seperti mawlidan, sunatan, syukuran dan pernikahan atau ragam acara lainnya. Mereka tidak mengganggu kebahagiaan orang lain, mereka baik dan nurut aturan kampung. 

Tetua kampung merasa iba dan kasihan melihat para bujang lapuk yang masih menjomblo ini, berbagai usulan telah dianjurkan tetua kampoeng. Seperti menyuruh mereka merantau ke luar daerah mencari istri di daerah lain, cobalah merayu cewek, cobalah berpenampilan yang ganteng dan menawan. Cobalah ikut acara perjodohan dan semacamnya, tetapi tetap saja gagal. Anjuran tetua kampung kami malah mereka anggap leluconan sebelum minum kopi. Akhirnya tetua kampung kami sudah kualahan, kehabisan solusi dan mereka pun mengadakan musyawarah jomblo pada malam Minggu. Hasil musyawarah pun dibacakan di pagi harinya dengan dihadiri seluruh warga kampung dan para jomblo wajib hadir, semacam apel pagi. Para jomblo dipanggil satu persatu ke depan.

"Setelah kami menimbang dan memperbincangkan problematika jomblo-jomblo sekalian, kami menemukan solusi agar kalian mendapatkan pasangan. Adapun solusinya ialah: sayembara cinta. Siapa saja para jomblo sekalian yang bisa menemukan pasangannya, maka akan kami nikahkan dengan mewah meriah dan juga mendapatkan uang tunai sebesar tujuh puluh juta."

"Sampai kapan jarak waktunya, Pak Cik?" tanya seorang jomblo yang paling muda, dengan umur tiga puluh empat tahun. Tetua kampung memutar kumisnya yang bercabang dua seperti tanduk kerbau, tak lama akhirnya ia memutuskan.

"Malam lusa, silakan kalian datang ke rumahku dengan membawa bukti kain selendang calon pujaan hati kalian."

"Siap, Pak Cik, syarat diterima." sahut para jomblo serentak dan semangat. Satu hari berikutnya, mereka bingung mencari solusi. Tidak mudah bagi mereka menemukan calon istri. Jangankan membawa kain selendang pujaan hati, bertemu perempuan secara tidak sengaja di pasar saja pun mereka gemetaran. 

Hari ini di kampung itu sedang berlangsung acara pernikahan. Kebiasaan di kampung itu adalah mencari jodoh melalui jendela ke jendela. Maknanya, si cowok di luar rumah dan si cewek di dalam rumah, si cewek hadir sebagai tamu ke kampung pengantin pria dan pengantin wanita boleh membawa bodygard sebanyak sepuluh orang. Biasanya, bujang lapuk dari kampung lain pun boleh mencari jodoh di kampung itu melalui jendela asalkan sebelum menggombali si bodygard pengantin wanita, mereka harus melapor dulu ke ketua bujang kampung. Cukup sebutkan dari kampung mana dan berapa jumlah mereka yang datang, untuk mengatisipasi pencurian perawan yang sukar dimaafkan kecuali harus segera dihalalkan. Jam satu malam, ketika kodok sudah bersorak gembira, mulailah para jomblo beraksi, mereka saling berbisik-bisik menyampaikan isi hati lewat sela-sela jendela. Hanya dapat mendengar suara, tidak melihat wajah karena jendela ditutup rapat, sangat tidak dihalalkan kalau sampai jendela dibuka. Siapa yang cintanya diterima oleh si cewek, maka si cewek akan memberikan selendangnya kepada si cowok dan si cowok memberikan kain sarungnya lewat ketua bodygard pengantin wanita, saling tukar-tukaran. Biasanya kain sarung dan kain selendang sengaja disiapkan yang baru dan wangi, dan penakluknya adalah yang pandai bernyanyi sembari memetik gitar beriramakan melodi atau pandai berpantun. Dan cewek-ceweknya juga sudah menyiapkan pantunnya sebelum ia bertandang. Yang ikut bertandang sebagai bodyguard setidaknya harus lewat seleksi pantun. Tidak jarang, mereka yang bertandang akan segera menemukan jodohnya.

"Anak bebek berenang di kali

Anak ayam datang ke pintu

Duhai adek si jantung hati

Sudikah kujadikan menantu ibu?"

"Abang ganteng minum kopi

Kopinya hitam manis sekali

Lihat selengkapnya