IYYAAKI HUBBII

Daud Farma
Chapter #71

Jodoh? Biarkan Kami Saling Menentukan

Sejatinya memilih pasangan hidup bukan hanya oleh laki-laki saja, juga bukan hanya perempuan saja. Melainkan keduanya saling memilih, saling menentukan, saling menemukan, dan saling memudahkan. 


Saya sebagai laki-laki seratus persen berhak menentukan siapa yang akan saya nikahi. Karena ia akan bagian daripada hidup saya untuk sepanjang usia bahkan hingga surga-Nya kelak. Maka harapan saya ialah tidak ada campur tangan oleh orang-orang sekitar saya, bahkan kedua orang tua saya.


Lalu kemudian karena saya juga anak yang penurut, ingin berbakti kepada kedua orang tua, saya dirawat hingga dewasa oleh mereka, saya sayang dan mereka juga sayang pada saya, saya juga tidak mentah-mentah menolak yang kedua orang tua saya carikan untuk saya. Saya akan pertimbangkan, misalnya: cantik, manis, putih, nasabnya baik, tak harus kaya asal ia setia, tak harus tinggi, dan poin terakhir yang mencangkup segalanya: shalihah. Maka demikian itu cukup. Dua poin yang mesti ada ialah: cantik dan putih.


Pun, hak sebagai perempuan dan hak laki-laki soal menentukan pasangannya adalah sama. Perempuan juga berhak memilih dan menikah dengan laki-laki yang ia cintai. Juga berhak soal kriterianya, mungkin: harus ganteng, putih, tinggi, kaya, oke biar tidak panjang narasi ini: shalih dan berakhlak. 


Jika yang ditawarkan oleh kedua orang tua saya tidak melengkapi dua poin utama itu (tidak cantik dan tidak putih), maka sudah pasti saya tidak mau, tentu saya akan menolak. Betul memang, cantik adalah relatif, namun relatif saya telah teruji. Beberapa yang saya sukai, sukai saja tapi dia tidak tahu saya suka. Nah beberapa ada yang saya tunjukkan akun sosial medianya ke teman-teman saya, dan mereka mengakui. Nah mereka harus mengakui, mesti lewat seleksi teman-teman dekat saya. (Terkesen enggak pede amat enggak sih?) Dan mereka pun demikian, kita saling terbuka menilai rupa. Tapi barangkali soal mengakui ini tidak harus selalu terjadi juga, sebab sayang yang tulus meleburkan segala keraguan yang ada. Pun sama halnya jika perempuan juga melakukan hal serupa seperti kami, tidak masalah dan itu wajar. Kita tidak boleh asal kagum, asal suka dan langsung menerima begitu saja, perlu kita perhatikan bobot, bebetnya juga.


Lihat selengkapnya