IYYAAKI HUBBII

Daud Farma
Chapter #7

Lemari Santri

Lemariku sewaktu jadi santri kelas empat, lima dan enam KMI di Dayah Perbatasan Darul Amin Kuta Cane Aceh Tenggara sudah punya dua pintu.

 Lemari yang aku beli pakai uang orang tuaku pada tahun ajaran baru di kelas empat Kulliyatul Mu'allimin Al-Islamiyah (KMI). 

Lemari dua pintu, sebelahnya adalah pakain yang telah aku pakai. Sebagai laki-laki, aku tidak begitu membutuhkan banyak baju. Cukup seragam sekolah dan seragam santri, kemudian ada beberapa helai baju non resmi. Pintu lemariku penuh dengan coretan-coretan yang menurutku penting banget waktu itu.⁣

Pintu sebelah kirinya paling banyak coretannya, sepertinya aku nulis cerpen di situ. Tiap kali ada pemeriksaan lemari setahun sekali oleh ustadz-ustadz kami secara tiba-tiba, ketika sampai di depan lemariku beliau lebih lama daripada lemari teman-temanku. ⁣

Beliau membaca tulisan panjang yang aku tulis di pintu sebelahnya yang awalnya beliau kira semacam mantra. Hampir saja lemariku diberi tanda silang (x) untuk kedua kalinya. Bagi lemarinya yang dapat tanda demikian bakalan digundul karena misalnya: menyimpan hp, surat cinta, termasuk mantra dan hal terlarang lainnya. ⁣

Selesai beliau membaca coretan panjang itu, "Bagus! Lanjutkan." ujar beliau. Sepertinya beliau kagum. Padahal aku sudah tidak tenang, aku tegang. Keringat dinginku mengucur dari dahiku, detak jantungku sedang tidak menentu. ⁣

Lihat selengkapnya