IYYAAKI HUBBII

Daud Farma
Chapter #20

Hujan di Mesir

Angin kencang berembus bagai angin puting beliung. Debu-debu pun berterbangan. Kalau memandang ke atas awan, awan pun terlihat berdebu. Banyak orang mengatakan bahwa itu adalah badai debu yang pasti akan datang setahun dua atau tiga kali. Begitu pun dengan hujan, hujan akan turun dua atau tiga kali dalam setahun. Banyak keunikan yang terjadi tatkala turun hujan. Seperti kejadian berberapa bulan yang lalu di saat pergantian musim. Banyak bentuk peristiwa unik saat hujan mengguyur Bumi Kinanah ini. Bus sejenis Delapan Puluh Coret yang memiliki simbol seperti angka peace terbalik dan menggandeng satu titik di samping kanannya kemudian diberi garis miring di tengah-tengahnya itu terlihat cerah dengan warna merahnya sebab hujan telah membersihkan debu-debu yang menjadikannya kelabu. Bus tersebut sedang asik dan santainya melaju di jalur manisnya, tiba-tiba saja segerombolan anak-anak Mesir melempari bus yang dinaiki oleh Fakhrur, "Kedebruk... Bruk". Dua kali suara mengejutkan itu membuat Fakhrur dan para penumpang tercengang. Fakhrur melirik ke arah suara, "Hahahah....Hahahah..." Hahaha." Suara penumpang membeludak, ternyata yang dilemparkan oleh anak-anak Mesir itu ialah air hujan yang dibungkus di dalam plastic, ada dua plastic. Satu plastic yang berisi air hujan itu mengenai salah satu penumpang orang Mesir dan satunya lagi mengenai jendela kaca bus, tepat di tempat Fakhrur duduk.

 Herannya, orang-orang Mesir malah menjadikan itu adalah sebagai hiburan dan orang yang basah kuyup tadi pun malah tertawa, tidak ada tanda marah di wajahnya apalagi dendam, sepertinya mereka tidak pedendam. 

Lihat selengkapnya