Bahasa Arab dan Bahasa Inggris adalah dua bahasa yang terpilih sebagai bahasa internasional. Mulai dari ujung ke ujung belahan dunia tidak terkecuali masuk ke pelosok desa, hampir semua orang tahu dua bahasa ini. Eropa, Afrika, Asia, Australia dan Amerika, sedikit banyaknya dari mereka pernah mendengar empat kata berikut ini: thanks: welcome. syukron: afwan.
Lalu pernahkah kamu memikirkan empat kata ini? Atau mungkin pernah bingung dengan salah satu dari empat tersebut? Kalau aku pribadi, jawabanku adalah pernah. Pernah bingung mendengar jawaban dari orang baru lawan bicaraku saat itu, saat ikut pramuka ke ponpes Raudhatul Hasanah Medan. Ketika aku mengucapkan "syukron" dia menjawab, "afwan." Ketika kukatakan, "thanks" dia menjawab, "welcome."
" Apa maksudnya? Apa maunya? Jangan ngacangin aku dong, aku juga tau bahasa arab!" teriakku dalam hati.
Aku yang saat itu cuma taunya bahwa kata, "afwan" itu artinya adalah, "maaf" dan kata, "welcome" adalah "selamat datang.", duh, malangnya nasib anak kampung ini, selalu saja kebingungan dengan kata yang baru terdengar oleh telinganya.
Kok ketika aku bilang, "terimakasih" eh dia malah jawabnya, "maaf dan selamat datang?", jangan-jangan ia membodohiku? Jujur, aku bingung pada masa itu.
Lama aku bermenung, akhirnya aku mengikuti akal pikiranku sendiri, "Oh, mungkin maksud dia adalah: sama-sama."
Belum puas sampai di situ, kutanya lagi sama teman, mereka juga bermaksud seperti yang aku maksud.
Jadilah aku setuju dengan maksudku sendiri dan maksud teman-teman. Kulihat di kamus pun, memang artinya tidak berubah, yaitu: "maaf dan selamat datang." Dari mana kata,"sama-sama" ini datangnya?, jangan-jangan Neptunus melahirkannya kemarin sore? Sehingga dedemit pun senang dengan kebingunganku ini.
Kemudian aku menyimpulkan, "Oh, mungkin penyusun kamusnya salah meletakkan arti yang sesungguhnya." pikirku. Jadilah kamus yang kusalahi. Kubuka kamus kecil bahasa inggris, kamus terpercaya di dunia ini yang mejeng di kamar kami, tetapi artinya nggak berubah, "welcome: selamat datang." kubuka kamus Munjid yang tebalnya hampir sepuluh senti, kamus terbesar yang pernah kulihat di Indonesia, tetap saja, artinya, "'Afwan:maaf."
Tapi aku tidak berani lagi menyalahkan artinya, karena kamus terpercaya ini adalah dilindungi UUD, di sana tertulis, "Dilarang mengutip atau menyalahkan satu kata pun di dalam kamus ini, sebab betapa kamus ini dilindungi oleh negara."