Mungkin bagi orang lain permintaanku ini adalah hal yang gila.
Mungkin bagi ibu-ibu yang mempunyai prinsip satu lawan satu, keinginanku ini sangat dikecam.
Tapi, aku serius. Aku ingin menjadi istri seorang yang aku kenal. Seorang yang tak pernah bosan menuntunku untuk keluar dari kegelapan jurang yang dalam dan membuai. Aku tak peduli bagaimana keadaan dia, karena aku sadar bagaimana keadaanku. Aku tak ada niat untuk merebutnya secara penuh, meski aku tahu itu termasuk keserakahanku yang tak ingin lepas darinya. Tapi sungguh, aku hanya ingin hidup dan masuk ke dalam kehidupannya serta bersama hingga ke Jannah.
Walaupun, dia sudah memiliki seorang istri dan anak-anaknya. Jadi, aku ingin bilang kepadamu, wahai sang istri dari seorang laki-laki yang menuntunku.
"Izinkan aku menjadi adik MADUmu, Ukhti." (Afra Naila)