Izinkan Kurengkuh Kirana
PrologĀ
Waktu sudah menunjukkan jam tiga sore, saat Maria mengintip ruangan Dimas dari celah pintu. Pria itu tampak masih berbincang dengan salah satu pasien. Maria selalu dibuat kagum setiap melihat Dimas membimbing para pasiennya, dia begitu sabar mendengar keluh kesah dan juga menghadapi kelakuan pasiennya. Itulah mengapa banyak pasien yang berhasil disembuhkan Dimas sampai detik ini. Setelah cukup lama Maria menunggu, akhirnya Dimas keluar bersama pasien terakhirnya. Pria itu tersenyum lebar ketika melihat Maria duduk di depan ruang prakteknya, seakan pekerjaannya sejak pagi tidak membuatnya kelelahan.
"Apa kamu sudah menungguku lama?" tanya Dimas.
"Tidak, aku baru saja sampai di sini," jawab Maria tersenyum.