Jadikan Aku Kuat

Yuricka
Chapter #19

Keras Kepala

Hening. Semilir angin berhembus melewati sela-sela jendela rumah.

Arni yang sudah siap berangkat kerja, terdiam, menatap sang ibu dari kejauhan, wajahnya sedikit menunjukan kekesalan, deru napas terdengar, terengah-engah ketika menyatakan penjelasan kepada ibunya yang terkekeh memintanya untuk pulang lebih awal.

Arni menolak, dia tidak bisa terus - menerus menuruti permintaan Heryani sementara meninggalkan amanahnya sebagai seorang guru.

“Sebentar aja, cuma nganter Mama doang, Ar, gak lama.” Heryani terkekeh, menatap mantap wajah anaknya.

“Gak bisa, Ma. Besok aja ya Arni anter ke bi Nia nya.” Arni mencoba memberikan pengertian kepada ibunya, walaupun dengan wajah yang terlihat bingung, mengingat waktu yang juga sudah semakin menipis.

“Kamu mah da selalu begitu sama Mama teh, cuma minta diantar sebentar aja susahnya minta ampun.” Heryani membuang muka, tatapannya kini terarah pada tv.

“Bukan gitu, Nek, Bundanya masih sibuk!” sanggah Amad yang langsung menimpali ucapan neneknya dengan wajah judes.

“Ya terserah kamu aja deh, Ar. Kalau gak bisa gak papa.”

Arni menggeleng, nampak dia membuang napas kasar. Diliriknya jam yang melingkah di pergelangan tangan, lantas Arni pun memutuskan untuk pergi.

“Udah ya, Ma. Arni berangkat dulu, udah telat. Assalamualaikum.” Arni bergegas meninggalkan rumah tanpa menunggu jawaban dari ibunya.

“Si Arni mah kebiasaan,” gumamnya.

“Apa sih, Nek. Udah lah Bunda kan ada kerjaan.”

“Kamu sama aja kayak bunda kamu!” bantah Heryani sambil melempar tatapan tajam pada cucunya tersebut.

“Ya kalau Nenek mau ke temu nin Nia mah telepon aja minta nin Nia nya, buat datang ke sini!” ujar Amad, mencoba memberi saran.

‘Ah jangan dong, kalau ke sini nanti nambah lagi kerjaan aku!’ batin Tika memekik.

“Udah lah biarin aja, biar besok aja Nenek ketemu Nia.”

“Ya udah.” Amad kembali memfokuskan dirinya pada kartun yang sedang dia tonton.

“Sini remot nya kasih Nenek!” teriak Heryani yang tiba-tiba saja meminta remot dari Amad bahkan dengan suara yang nyaring.

Sementara Tika yang sedang mengajak Dafit bermain di dekat Amad langsung menoleh pada pemilik suara tersebut.

“Buat apa si, Nek?” Amad yang tidak suka diganggu langsung marah kepada neneknya, dia membalikan tubuhnya dengan memasang wajah marah.

“Eh Abang kenapa kok gitu? Jangan gitu, gak baik!” ucap Tika, mencoba meredam kemarahan Amad.

“Kamu ini kenapa Amad? Kenapa wajah kamu kayak gitu sama Nenek sendiri? Diajarin siapa?” Heryani yang tak terima dengan balasan cucunya langsung marah.

Tika merasa tidak nyaman duduk diantara cucu dan nenek tersebut, dia khawatir dengan melihat Amad yang punya sifat yang tak jauh berbeda dari neneknya.

Amad bukan hanya temperamental, dia bahkan bisa melayangkan kata-kata kasar ketika sedang marah, Tika juga takut jika Heryani mengira dia yang mengajari cucunya bersikap begitu padanya.

"Apa sih, Nek. Udah ah aku lagi nonton!"

Lihat selengkapnya