"hoammm, udah pagi ya aku mandi dulu setelah itu makan dan berangkat, sekarang jam berapa ya?, oh baru jam 06.00." Suara Devina yang masih serak- serak basah.
"Pa boleh nggak Vina naik sepeda ke sekolah tadi Vina ngeliat teman Vina naik sepeda, boleh ya pa." Ucapan Devina yang merasa iri kepada temanya yang dibolehkan dengan orang tuanya.
"boleh, asal Vina hati- hati, jangan cepat- cepat pakai sepeda nya nanti jatuh mau?" Jawaban dari Mr. Vano kepada Devina hingga membuat Devina meloncat dari kursi makan.
Didepan Rumah.
"Papa, mama Vina berangkat dulu ya." Suara Devina berpamitan dengan papa dan mamanya.
"Ia hati- hati jangan cepat- cepat Vina, nanti jatuh loh." Kata papa mengingatkan.
"Ia pa." Jawab Devina kepada papa nya.
Disekolah.
"Eh Vina pakai sepeda juga". Suara Farrel dari belakang.
"Eh Farrel, ia nih mumpung di bolehkan dengan papa, biasanya aku nggak dibolehin sendiri ini aku yang maksa makanya dibolehin." Devina menjelaskan semuanya.
"Oh ya Devina boleh nggak aku kerumah kamu?, kan rumah aku disebrang rumah kamu." Permintaan yang pertama kali Devina dengar dari Farrel.
"Boleh kok, tapi mau ngapain?." Tanya Devina kepada Farrel.
"Mau ngajak kamu berangkat bareng kesekolah." Sahut Farrel yang menjawab pertanyaan temanya tersebut.
"Oh boleh kok, datang aja, aku nunggu di depan rumah." Jawab Devina dengan semangat.
"Berarti mulai besok dan seterus nya ya." Pinta Farrel kepada temanya.
"Ok." Sahut Devina dengan menunjukan ibu jari nya.
Dikelas
"Ok anak- anak hari ini ibu akan mengajarkan kalian berhitung." Ibu Leni menerang kan.
Istirahat
"Vina, kekantin yuk, aku lapar lagian bosa di kelas terus, mana anak- anak yang lain main di luar semua ayok dong." Ajakan Farrel untuk pertama kalian Devina dengar.
"Ia, kita kekantin, oh ya kamu nggak ikut main dengan anak- anak yang lain?, kan seru main bola, basket, apa lagi pimpong, masa kamu main dengan anak perempuan yang sering main berbie." Pertanyaan Devina sebelum kekantin.
"Oh enggak ah aku lapar, jadi kekantin aja, juga aku nggak malu punya teman perempuan kayak kamu, walau perempuan kan kamu anak nya kuat, ya walau waktu itu nangis." Ejek Farrel kepada Devina yang membawa masalah di tempat bermain waktu itu.
"Enak aja itu aku takut diculik aja ya sebenarnya aku nggak takut." Kata Devina membanggakan dirinya sendiri.
"Vina ada kecoa disebelah kamu sepertinya mau terbang tu!!!!!" Farrel menakut- nakuti Devina.