Jagoan Karate

Handi Yawan
Chapter #7

Musuhmu, Guru Terbaikmu

Esok harinya Gungun memaksakan diri masuk sekolah, lagipula ia sudah merasa agak baikan walau berjalannya seperti orang yang menderita sakit pinggang. Malah tinggal di rumah melulu tanpa ada kegiatan bikin ia merasa bosan.

Sore ini ada jadwal latihan karate, namun ia memutuskan belum ikut. Tetapi sebelum pulang sekolah mampir ke dojo untuk menemui Lani.

Kebetulan pada saat ia baru menapak kaki pada titian di depan ruang TU, rentang-rentang ia melihat kedatangan sosok gadis yang paling ia kenal di antara lalu lalang anak-anak yang pulang.

"Kemarin gak masuk sekolah, kenapa, sakit?" tanya Lani setelah berada di depan Gungun. Gungun hanya mengangguk lalu mengambil tempat duduk di teras depan ruang guru yang menghadap ke lapang bola basket.

"Hari ini aku gak ikut latihan... masih lemes," ujar Gungun.

"Sakit apa?" tanya Lani kembali dengan wajah cemas.

"Masuk angin kayaknya ..." sahut Gungun yang sengaja tidak membicarakan lebih jauh alasan sakitnya.

"Kenapa gak terus pulang saja biar istirahat ..."

Gungun tidak menjawab tapi Lani paham ia pasti ingin bertemu dengannya seperti ia sendiri ingin menemui pacarnya yang sekarang telah berada di depan matanya.

"Ya udah atuh, yuk masuk, udah banyak yang datang," ajak Lani pergi ke aula. Akhirnya mereka pergi.

Setalah berada di dalam dojo, Lani pamit berganti pakaian dan Gungun duduk saja di bangku panjang. Tidak lama kemudian terdengar seruan Kang Syahrul mengajak semua Denshi [1] segera membentuk barisan untuk memulai latihan. 

Tetapi hari ini ada yang istimewa. Ketika latihan sudah dimulai, Dojo kedatangan Kang Iwa Rahadian dan Kang Darma serta beberapa pemegang sabuk hitam di atas Dan tiga yang berasal dari dojo-dojo lain. Memang hari ini akan ada yang disampaikan oleh Kang Iwa langsung.

Barulah setelah selesai dengan latihan pemanasan, seluruh Denshi diminta berkumpul oleh Kang Iwa. Semua para murid duduk bersila menghadap pada Kang Iwa yang berdiri dan akan menyampaikan sebuah berita. Mau tidak mau Gungun ikut bergabung karena terlanjur ada di dalam.

Osh! Sapa pendiri BKC ini. Serempak dijawab oleh seluruh denshi. Setelah berbasa-basi maka Kang Iwa menyampaikan berita itu.

"Tiga bulan lagi akan digelar tournamen terbuka tiga-tahunan," ujar Kang Iwa. "Dan nanti akan diumumkan siapa-siapa yang didelegasikan untuk ikut setiap cabang yang dipertandingkan. Nah, hari kita evaluasi strategi untuk menghadapi turnamen ini yang akan diarahkan oleh para Kestafel se bandung raya."

Kemudian Kang Iwa menengok ke arah Kang Budi yang berdiri di tepi lapang bersama para Kestafel lain dan dipersilakan menggantikan posisinya. Lalu bergegas Kang Budi datang lalu melanjutkan pengarahan. Sementara Kang Iwa pergi menepi.

"Saya akan mengumumkan hasil seleksi yang dilakukan oleh para shihan yang diketuai oleh Kang Darma." ujar Papanya Lani. "Dewan shihan mengutamakan bibit-bibit muda yang kemarin telah mengikuti turnamen tahunan. Meskipun tidak ada yang mendapatkan trophy kecuali dikategori kata, maka hari ini kita adakan evaluasi, terutama untuk kelas kumite yang perlu banyak pembenahan."

Pada saat itu Kang Budi membuka lipatan secarik kertas yang semenjak tadi telah ia pegang lalu membacakan isinya. "Yang saya sebut namanya pindah dan berkumpul menemui para shihan."

Lalu satu persatu kepala pelatih bersabuk hitam Dan 3 ini menyebutkan nama-nama. Dan di antara nama yang disebut ada Gungun yang ikut dipanggil.

Akhirnya Gungun bangun dan berpindah tempat. Pada saat itu Shihan Darma menegur Gungun yang berjalan seperti lansia.

"Kenapa kamu tidak ikut latihan?" tanya Kang Darma sambil melakukan pijitan pada punggung Gungun.

"Sakit Kang ..." jawab Gungun. "Aduh!" Tubuh Gungun meregang menahan sakit tetapi disertai perasaan enak dengan pijitan itu. Lalu shihan Darma memegang pundak kiri Gungun.

"Kamu abis olahraga berat? Otot-ototmu pada tegang begini ..." ujar Kang Darma.

"Bukan. Abis berkelahi ... aduh!" Gungun mengerang kembali ketika pijatan itu menyentuh pundak kirinya.

Lihat selengkapnya