Blurb
Nama ku Jaka aku terlahir dari keluarga yang berada walaupun aku dari keluarga yang berada aku dari kecil sangat nakal sekali sampai-sampai ibuku marah melihat kelakuanku ini, waktu terus berjalan aku beranjak dewasa, aku dan kedua adik ku merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib saat aku dan kedua adik ku ke jakarta kami tidak tahu mau kemana akhirnya adik perempuan ku Sinyo mengusulkan untuk mengontrak rumah di Jakarta.
Sikap ku tidak berubah aku masih main kartu untuk kesenangan ku dan aku tidak sadar bahwa itu merugikan ku karena sehabis main kartu itu uang ku habis akhirnya aku ikut berkerja bersama adik laki-laki ku yang bernama mulyana di perusahaan walaupun aku dan adik ku berbeda tempat kerja aku tidak berpikir panjang di pikiran ku hanya ada untuk senang-senang saja duit gajian ku selalu habis untuk berfoya-foya, saat aku melihat adik adik ku sudah punya pacar dan sedangkan aku belum punya pacar sama sekali,sampai akhirnya adik perempuan ku sudah menikah dan adik laki-laki ku sedang merencanakan pernikahan nya di suatu hari aku bertemu seorang pedagang yang bernama Warto dia menjual berbagai macam jenis makanan dan minuman,aku selalu bercerita kepada dia sampai akhirnya nya dia ingin menjodohkan adiknya kepada aku
Aku tidak tahu apa yang harus ku jawab di pikiran ku aku mau sedangkan di hati ku ragu untuk berkenalan dengan adik nya sampai di suatu ketika aku melihat seorang wanita cantik yang ada di warung pak Warto saat ku tanya siapa namanya di menjawab nama nya Sisi
dia tipe gadis yang baik dan juga polos saat aku memandanginya tiba-tiba pak Warto datang mengagetkan ku dia "bertanya :kamu lagi liatin siapa?" Dan saya jawab saya hanya melihat-lihat kondisi warung nya lalu pak Warto masuk ke warung nya dan dia mengobrol dengan gadis itu
Aku mencoba bertanya kepada pak Warto "pak itu di warung siapa bapak siapa?" Dan pak Warto menjawab dia adik ku yang ingin di dikenalkan kepada saya" setelah mendengar jawaban pak Warto aku merasa bingung aku berkata dalam hati "aku ingin mendekati dia tetapi aku sadar aku hanya laki-laki biasa yang tidak punya apa-apa" setelah dari warung pak Warto aku seperti biasa bersenang-senang untuk menghabiskan uang ku
Di suatu hari adik ku menegur ku gimana mau cepet kaya jika uang ku terus kamu hambur-hamburkan bukan nya aku mendengar kan nasihat adik ku,aku malah bersikap bodoamat
Setelah dari kontrakan ku aku ke warung pak Warto,aku melihat di warung pak Warto ada sisi dia tambah cantik dari hari sebelumnya aku mencoba untuk bertanya kepada sisi tipe laki-laki impiannya seperti apa? "Lalu si Sisi menjawab dia menginginkan laki-laki yang bertanggung jawab" setelah mendengar jawaban si Sisi aku berusaha menjadi laki-laki yang dia inginkan pada suatu hari aku dan Sisi semakin dekat sampai suatu ketika si Sisi masih melihat ku bermain kartu aku melihat wajah nya begitu marah sekali Sampai-sampai ke esokan harinya dia tidak ingin bertemu dengan ku lagi,aku berusaha meminta maaf ke Sisi tapi dia selalu menghindari ku,aku bingung harus melakukan apa sampai suatu ketika pak Warto mendatangiku dia bertanya apa yang kamu lakukan dengan adik ku?" Lalu aku menjawab dia melihat ku sedang bermain kartu pak", setelah mendengar jawaban dari ku pak Warto mengancamku agar tidak mendekati adik nya lagi aku ingin menyerah tapi dalam kamus diriku tidak ada kara menyerah untuk mendapatkan seseorang aku terus mendekati pak Warto agar dia mau membantu ku untuk meminta maaf ke Sisi,hari ini hari pernikahan adik laki-laki ku,
aku sendirian di tempat itu aku melihat sekeliling ku berpasang-pasangan sedangkan aku sendirian
aku di situ selalu memikirkan cara untuk meminta maaf ke Sisi
Pada suatu ketika aku mendatangi warung pak Warto aku memohon kepada dia agar mau membantu ku meminta maaf ke Sisu,pak Warto tidak berkata apapun dia hanya mengangguk saja,pak Warto punya rencana untuk menemui ku dengan Sisi di malam hari nya nya rencana pak Warto berjalan dengan mulus sebab si Sisi mau datang ke sebuah warung makan yang tidak jauh dari rumah nya di situ aku melihat Sisi,aku coba dekati dia lalu meminta maaf atas semua yang kulakukan,Sisi tidak mengucapkan satu katapun dia hanya menangis pada malam itu
Pada ke esokan harinya Sisi menemuiku dan dia merikan syarat agar bisa menerima permintaan maaf dari ku,dia memberikan syarat agar aku tidak bermain kartu dan berfoya-foya lagi setelah mendengar syarat dari Sisi aku jawab iya aku berjanji tidak melanggar semua syarat dari dia,di dalam hatiku aku ingin mengajak nya menikah walaupun belum pacaran,aku berusaha untuk melontarkan semua isi hati ku Kepa dia lalu dia menjawab dia mau asalkan aku tidak berbuat macam-macam lagi setelah dari situ aku mengumpulkan uang untuk menikahi Sisi.
Pada saat hari pernikahan ku semua keluarga ku dan Sisi datang dan juga semua teman dan sahabat aku dan Sisi juga datang,aku di nasihatin lagi oleh orang tua ku jangan pernah mengecewakan istri sebab jika kamu mengecewakan istri mu maka kamu mengecewakan ibu mu juga di situ aku berpikir bahwa ucapan ibuku itu benar setalah pernikahan kami selesai entah mengapa kebiasaan buruk ku menghilang begitu saja yang biasanya aku bermain kartu setiap hari setelah pernikahan
aku malah benci tentang semua yang berhubungan dengan kartu.
Cinta sejati itu bukan tentang harta atau rupa cinta sejati itu yang dapat merubah mu dari yang dulu kamu buruk menjadi orang yang lebih baik lagi.
-BCP Qiou-