Purworejo, Sabtu, 6 September 1986/ 1 Suro
Derit katrol secara berkala terdengar jelas. Ditambah lagi oleh lubang sumur yang begitu dalam dan kokoh, sehingga suara derit itu lebih bergema. Maka sumur adalah peniru suara yang baik, bahkan mampu menggandakannya. Sumur juga penjiplak gambar yang mumpuni dari benda di atasnya dengan menampakkannya di atas permukaan air. Namun tentu saja semua itu akan berantakan ketika ada ember yang mencium permukaan itu atau benda lain yang mengapung. Sayangnya sumur tidak bisa memberitahu begitu saja apa yang ada di dalamnya. Termasuk jika itu adalah sepotong mayat manusia.
Pagi itu, ada ember bulat hitam berisi pakaian wanita berwarna putih tergeletak di samping sumur. Tak ada noda pada baju itu, bahkan setitik kotoran serangga pun tidak tampak. Namun memang, baju itu sudah dipakai. Baju yang belum merasakan sakit kuning itu juga masih kering seperti pembalut yang belum terpakai.
Terdengar lagi suara ember lain menampar permukaan air sumur. Lalu katrol mengerik tanda air ditimba. Jeritan demi jeritan berpola terus memberisiki pakaian putih yang tetap saja diam. Jeritan katrol berhenti dan air mengguyur pakaian yang kini sudah tak perawan.
Air terserap serat kain putih. Namun kain dipertemukan pada hal lain. Itu memang air, tetapi bukan air yang menuruti warna kain. Air itu justru menodai kain sehingga mulai sedikit memerah.
Lalu merah itu tersamarkan.
Ember plastik bertali gantung dari karet itu kembali meluncur dan menembus permukaan sumur. Air bermuatan sama diangkut menuju ke atas.
“Nduk1, kamu itu jangan ikut-ikutan Kenanga. Siro2 isih3 bocah. Menstruasi juga belum, orang masih sepuluh tahun,” ujar seorang ibu yang biasa dipanggil Mak Romlah.
Si anak hanya membalas, "Ada apa sih, Mak?"
Bersamaan dengan itu, air meninju ember dan baju. Warna merah muncul, namun kain segera menyerap seperti ingin menyembunyikan warna itu dari tuannya.
“Sudah dua hari belum pulang. Katanya tadi malam terlihat menonton wayang tapi tidak pulang. Wanita kalau malam-malam pergi itu tidak baik," jawab si ibu.