Jalan Cinta

Tina Agustiana
Chapter #4

Kesempatan Kedua

Cinta itu sederha. Bila luka adalah nestapa maka biarkan aku mengapus jejakmu hingga tak tersisa rindu yang di peluk sepi karena kita adalah dua hati yang tak bisa disatukan lagi.

Ridho baginya adalah mimpi buruk di siang hari, cerita tentangnya sudah habis dimakan waktu dan pengalaman cintanya dengan ridho adalah pelajaran berharga yang selalu di syukurinya.

Di tengah kesibukanya mengisi sebuah acara bersama khumaira sahabatnya, suara telponya berbunyi pertanda satu pesan mendarat di ponselnya.

”Assalamualaikum, Nis!”

Anisa terkejut dengan pesan dari nomer yang tak asing buatnya, seketika itu dadanya berdebar, tanganya gemetaran, karena dia belum siap menjalin komonikasi lagi.

“Berikan telponya padaku, biar aku yang membalasnya!, karena bagaimanapun juga membalas orang yang pernah menyakiti kita tidak mesti dibalas dengan kemarahan melainkan tunjukan sikap dewasamu kalau dirimu baik-baik saja"

Ucap sahabtnya itu sambil mengambil telpon dari tangan anisa dan segera membalas pesan dari ridho dan menyamar sebagai anisa.

Nisa  : Waalaikumsalam

Ridho: Bagaimana kabarmu sekarang nis?

Nisa  : Baik.

Ridho: Oh ya, Aku menyesal telah menyakiti hatimu, Maafkan  aku ternyata aku tak bisa melupakanmu.

Nisa   : Oh gitu.

Ridho : Sepertinya kau sudah bahagia ya nis?

Nisa   : Alhamdulillah

Ridho :Alhamdulillah kalau begitu, tapi nampaknya kau sedang sibuk, maaf mengganggu ya, kalau gitu aku pamit dulu, selamat beraktifitas.

Nisa  : OK

Percakapan yang singkat itu cukup membuat Ridho kehabisan kata-kata, balasan yang diinginkanya tak sesuai harapanya. Sedikit kesal bercampur rasa malu dan penasaran apakah gadis yang dulu pernah mewarnai hidupnya sudah melupakan kenangan mereka.

Masih teringat jelas bagaimana Ridho mencampakkan perasaanya, Ridho yang begitu lantang mengucapkan kalimat putus hanya demi perempuan yang baru dikenalnya, tak heran jika dia lebih memilih wanita itu, selain cantik merekapun sering menghabiskan wktu bersama sehabis istirahat di kantor di banding anisa yang berada jauh darinya.

Sekarang dia ingin kembali bagaimana bisa dia semudah itu datang dan pergi.

Lihat selengkapnya