Sehabis sholat tak sengaja dia menemukan sebuat notebook di dekat kotak amal masjid, entah siapa yang punya dan lupa membawanya, atau mungkin tak sengaja jatuh, Anisa meras penasaran dengan notebook itu nampak using dan tebal, dia membukanya dan tak menyangka isi notebook itu adalah perjalanan seorang lelaki yang sedang mencari jati diri dalam hidupnya, keindahan kata-kata yang digunakanya, dan keindahan puisi-puisi yang tertulis di notebook itu membuat Anisa kagum, tapi sayang dalam notebook itu tidak tertulis dengan jelas siapa nama penulisnya, karena yang digunakan hanya inisial dari namanya.
“Mr.A? kira-kira siapa ya dia, aku penasaran dengan dia, kenapa gak dia nulis namanya sendiri, aneh ya?”Tanya Nia sepupunya.
“Sudahlah tidak usah di fikirkan, biarkan saja buku itu disana nanti jugak bakal dicari sama pemiliknya” pinta Anisa pada sepupunya itu
Merekapun melanjutkan perjalanan, karena hari sudah hampir sore mereka memilih pulang ke rumah.
Setelah selesai sholat isya, Anisa kaget melihat notebook itu ada dikamarnya.
“Loh kok buku ini ada disini, jangan-jangan Nia lagi yang menaruhnya, haduhh anak itu, disuruh tinggalkan malah dia bawa pulang.”
Guman Anisa dalam hatinya.
Dari awal Anisa sudah menyukai isi notebook itu, dia mulai membacanya dan berkeinginan mendatangi tempat-tempat yang tertulis di notebook itu selain penasaran dengan tempat itu dia jugak berharap bisa bertemu dengan lelaki pemilik notebook .
Sudah dua tempat yang didatanginya namun dia tak kunjung juga ketemu dengan sipemilik notebook, dan hari ini tempat yang akan dia datangi adalah Masjid Kuno yang ada di bayan Lombok utara.
Setibanya di masjid kuno, nampak sesosok lelaki yang sedang duduk sendiri di samping masjid sambil memegang camera ditanganya dengan ransel hitam yang masih melekat di punggung nya.
Sengaja Anisa keluarkan notebook itu dari ranselnya biar bisa dilihat oleh lelaki itu, niatnya jika lelaki itu memang pemiliknya maka jika dia melihatnya dia akan langsung mengenali notebook itu, Anisa mencoba menyapa lelaki itu seolah ingin bertanya sesuatu.
“Permisi ! bolehkah saya bertanya ?” Tanya Anisa
Pandangan lelaki itu langsung tertuju dengan notebook yang ada ditangan Anisa.
“ Hai..! Saya tanya, tapi kenapa notebook ini yang anda lihat? Apa anda suka dengan notebook ini?” Lanjut Anisa.
“Oh maaf, bukan begitu, tapi melihat notebook itu mengingatkan dengan notebook saya yang hilang” Jelas pemuda itu.
“Apa kau Mr. A , pemilik notebook ini?”
“Ya benar, saya pemilik notebook ini, Alhamdulillah akhirnya bisa ketemu juga, soalnya saya masih membutuhkan notebook ini.”kata pemuda itu dengan kegeringan.
Anisa langsung memberikan notebook kepada pemuda itu.