Jalang

Dinda Angelica
Chapter #9

(9)

Setelah Kenan bersiap-siap. Naya dan Kenan pun berangkat ke stasiun.

"Nay beli cemilan dulu kuy" ajak Kenan.

"Iya, ayo, tapi lu yang traktir" ujar Naya.

"Ya udah ayo" 

"Widihh baiknya.. makasih ya Kenan Putra Sukmadiningrat" 

"Apa sih Nay, sejak kapan nama gua ada Sukmadiningrat nya" 

"Bodo ah hahaha" 

"Dasar Nayshila Zahra" ujar Kenan sembari menggelengkan kepalanya.

***

Waktu sudah menunjukan pukul, 5 sore, ini adalah waktu keberangkatan mereka. 

Naya dan Kenan pun segera menaiki kereta, dan duduk di bangku mereka.

Naya duduk di bangku dekat jendela, karena jika Naya tidur, ia harus mempunyai sandaran. 

"Nay mau dengerin lagu ga?" tawar Kenan. 

"Boleh deh" jawab Naya. 

Mereka pun mendengarkan lagu menggunakan earphone berdua. 

"Sini Nay" ujar Kenan sembari menepuk bahunya. 

"Apaan sih lu" ujar Naya sambil mendorong kepala Kenan.

"Aw sakit Nay, kasar banget sih" 

"Oh iya gue lupa Nan, sorry ya" ujar Naya, sembari mengelus kepala Kenan. 

Kenan pun bersandar ke bahu Naya. 

"Berat Nan" ujar Naya. 

"Pelit banget sih lu" 

"Ya udah, serah lo dah" pasrah Naya.

Kenan terlelap di bahu Naya, tak lama kemudian, Naya pun ikut terlelap.

Lihat selengkapnya