"Lu mau bawa gue kemana sih Nan?" tanya Naya bingung.
"Ke puncak" jawab Kenan enteng.
"Ngapain?"
"Ya pengen ngadem aja sih Nay"
"Aneh lo" ketus Naya.
Kenan tak menghiraukan ucapan Naya.
Selama di perjalanan, Kenan lebih banyak berbicara daripada Naya. Hingga pada akhirnya merekan pun tiba di sebuah kebun teh.
"Wah adem banget Nan" ujar Naya.
Kenan memang tahu, jika Naya menyukai tempat yang bernuansa alam, dan yang berhawa sejuk.
"Thank's ya Nan" ujar Naya.
"Iya sama-sama Nay" jawab Kenan.
"Nay, aku boleh nanya sesuatu ga?"
"Boleh"
"Hmm.. kamu sejak kapan suka sama aku?" tanya Kenan.
Naya hanya terdiam.
"Please jawab yang jujur Nay" pinta Kenan.
"Sejak kelas 2 SMP Nan" jawab Naya.
"Maafin aku ya Nay, aku emang bego banget, aku sadar sama perilaku kamu, tapi aku berusaha menampik itu semua, karena aku takut kehilangan kamu"
"Ya udahlah Nan, ga apa-apa kok, toh salah gue juga. Gue malah melibatkan perasaan di hubungan persahabatan kita" ujar Naya sambil tertunduk.
"Nay" ujar Kenan sembari, mengangkat kepala Naya.