Ternyata pesan yang masuk, adalah pesan dari Dirga.
"Nay udah tidur?" tanya Dirga.
"Belum. Ada apa?"
"Cuma nanya aja"
"Dasar"
"Istirahat gih Nay, jangan lupa berdoa sama ambil wudu"
"Oke Mas juga ya" balas Naya.
Dirga tidak membalas pesan Naya lagi. Mungkin kini ia sudah terlelap.
Walaupun umur Dirga lebih tua 3 tahun dari Naya, Dirga tak pernah kuat untuk begadang. Biasanya selepas isya, Dirga sudah terlelap dan terbangun di sepertiga malam. Bahkan ia sering mengajak Naya untuk salat malam. Ia selalu mengajak Naya untuk melakukan sebuah kebaikan. Dirga memang seorang pria dengan kepribadian yang baik. Bahkan, selama ini Dirga tidak pernah menyentuh anggota tubuh Naya dengan sembarang, ia benar-benar menghargai Naya sebagai seorang wanita muslim. Dirga begitu istimewa, namun anehnya Naya tak pernah memiliki perasaan istimewa padanya.
***
Tring.. tring..
Gawai Naya berdering tanda ada panggilan yang masuk.
"Assalamualaikum, halo" sapa Naya dengan setengah sadar.
"Wa'alaikumussalam. Nay udah bangun?" tanya seseorang di seberang sana, suaranya sudah tak asing lagi. Ya ini adalah suara Dirga.
"Iya, ini baru bangun"
"Oh oke, ambil wudu ya"
"Iya Mas, makasih ya udah bangunin"
"Iya sama-sama Nay, aku takut kamu kebablasan gara-gara kemarin kecapaian"
"Iya, hampir aja tadi kebablasan"
"Ya udah, obrolannya nanti dilanjut lagi ya Nay, takut keburu adzan subuh"
"Iya Mas"
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Dirga pun mematikan sambungannya.
Naya meletakan ponselnya.
Naya mulai berjalan ke arah kamar mandi untuk mengambil wudu. Lalu Naya pun melanjutkannya dengan salat malam.
Banyak hal yang Naya sampaikan kepada Sang Pencipta, salah satunya adalah tentang perasaan Naya.
Naya selalu berdoa, agar Allah meyakinkan hati Naya. Ia meminta agar Allah meyakinkan hatinya, bahwa Kenan diciptakan bukan untuk menjadi pendamping hidupnya.
Setelah salat malam, Naya melanjutkannya dengan mengaji sambil menunggu adzan subuh berkumandang.
Lantunan adzan subuh hari ini sungguh syahdu. Udara pun terasa begitu sejuk. Sungguh menenangkan jiwa Naya.
Selepas Naya salat subuh, Naya menuju ke kamar Mamanya.
"Ma.." panggil Naya sambil masuk ke kamar Mamanya.
Naya duduk di tepi kasur Mama.
"Iya Nay" jawab Mama sembari menggeliat.
"Salat dulu Ma"
"Iya sayang. Nay. . Mama seneng deh, sekarang kamu udah berubah. Dulu boro-boro kamu kaya gini Nay, biasanya kamu tuh salatnya cuma setahun sekali aja pas idulfitri" goda Mama sambil tertawa.
Naya pun ikut tertawa.