"Kak itu ada Kak Kenan di depan" ujar Rayhan.
"Suruh dia pulang aja, aku males ketemu dia"
"Lah kok gitu? Kakak sama Kak Kenan lagi berantem?" tanya Rayhan bingung.
"Udah ah, yuk anterin Kakak ke kantor"
"Terus itu Kak Kenan gimana?"
"Udah lah biarin aja" tegas Naya.
Rayhan tahu jika Naya sedang marah, maka ia tidak banyak bertanya kepada Naya, karena Rayhan enggan berdebat, bahkan sampai berkelahi dengan Naya.
"Ya udah aku ambil kunci mobil dulu" ujar Rayhan.
Tidak lama kemudian Rayhan datang kembali ke kamar Naya.
"Yuk Kak" ajak Rayhan.
Pada saat Naya keluar dari rumahnya Kenan berusaha menahan Naya.
Rayhan tidak ingin ikut campur dengan masalah Kakaknya itu, jadi ia memutuskan untuk menunggu Naya di mobil.
"Nay.. Aku minta maaf" ujar Kenan lembut.
Naya tetap tidak menghiraukan ucapan Kenan.
"Nay maaf, aku khilaf . Aku janji ga bakal kaya gitu lagi" ujar Kenan lagi.
Naya tidak mendengar ucapan Kenan. Naya hanya mengunci rumahnya lalu keluar dari rumahnya itu.
Kenan masih membuntuti Naya, dan tetap berusaha untuk meminta maaf.
"Nay please" ujar Kenan penuh harap.
"Minggir lo, gua mau kerja" bentak Naya.
Akhirnya Kenan pun menyingkir dari Naya.
Kenan hanya bisa memperhatikan kepergian Naya dengan perasaan sedih.
***
"Kakak ada masalah apa sama Kak Kenan?" tanya Rayhan.
Naya tidak menjawab pertanyaan Rayhan. Rayhan tahu jika Naya sedang tidak ingin membahas permasalahannya itu.
"Ya udah, semoga masalahnya cepet selesai ya Kak" ujar Rayhan lagi.