Selasa sore Naya sudah ada di rumah, karena hari ini Naya mendapatkan jadwal siaran siang. Jadi setelah pulang kantor, ia langsung siaran. Naya cukup lelah hari ini, karena jadwal pekerjaannya cukup padat.
Hari ini Rayhan kembali lagi ke kosannya. Naya sangat sedih karena harus berpisah dengan Adik kesayangannya itu. Tapi Naya tidak dapat memaksa agar Rayhan tetap di Bandung, karena Rayhan pun harus menyelesaikan kuliahnya.
"Hati-hati ya Dek" ujar Naya.
"Iya siap Kak. Kakak jaga kesehatan ya" jawab Rayhan.
"Kamu makan yang bener ya di sana, jangan banyak jajan ya nak" ujar Mama.
Rasanya berat sekali untuk melihat Rayhan kembali lagi ke kota Depok.
"Udah dong, kenapa pada sedih gini sih?" ujar Rayhan.
Rayhan memeluk tubuh Kakak dan Mamanya itu.
"Udah ya aku pergi dulu. Assalamualaikum" ujar Rayhan.
"Wa'alaikumussalam" jawab Mama dan Naya.
Rayhan pun melajukan mobilnya itu.
***
"Ada apa nih Rayhan telepon? Apa dia udah nyampe ya?" gumam Naya.
Naya pun mengangkat telepon dari Rayhan.
"Assalamualaikum, halo kak" sapa Rayhan.
"Wa'alaikumussalam, kamu udah nyampe kosan?"
"Belum Kak, aku masih di rest area nih"
"Terus kamu ada apa telepon Kakak?"
"Hmm.. Tadi pas aku berangkat, aku ngeliat Kak Kenan lagi benahin koper ke bagasi mobilnya. Aku penasaran aja sih Kak Kenan mau kemana?"
"Hah? Bawa-bawa koper?"
"Iya, emangnya Kak Naya ga tau, Kak Kenan mau kemana?"
"Terakhir sih dia bilang mau ke Bogor. Tapi tadi dia ga ngabarin aku kalau dia mau berangkat sekarang. Ya udah Ray, Kakak matiin dulu ya teleponnya. Kamu kalau udah sampai di kosan, kabari Kakak ya"
"Iya siap Kak"
"Ya udah assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam" jawab Rayhan.
Rayhan pun mematikan sambungan teleponnya.
Naya segera mengenakan kerudungnya lalu bergegas ke rumah Kenan.