JANDA & THE TABLE

glowedy
Chapter #4

CHAPTER 3 - Laugh Now, Cry Later di Closet Pribadi

Lidya Marbun membuka pintu lemari bajunya seperti membuka pintu masa depan. Di balik lapisan pintu kayu rosewood, tergantung rapi: blazer Balmain warna jade, jumpsuit Versace vintage, dan puluhan gaun cocktail yang lebih sering difoto daripada dipakai.

Ia berdiri di tengah walk-in closet sebesar apartemen tipe studio, dikelilingi sepatu—Chanel, YSL, Manolo Blahnik—semuanya disusun dalam rak kaca bertingkat, diberi lampu spotlight seperti pameran permanen keanggunan. Di tengah ruangan, sebuah sofa beludru pink salmon menanti tubuhnya yang letih karena—bukan kerja keras—tetapi kerja keras mempertahankan relevansi.

Pagi itu, ia mengenakan silk robe dari Jepang dengan motif bunga camelia. Wajahnya sudah diberi masker collagen. Rambut digulung, sementara notifikasi dari telepon genggam terus berbunyi.

Ia membuka Instagram dan melihat dirinya—tertawa dalam video singkat di sebuah pesta semi-privat dua malam lalu. Di sebelahnya, pria muda berkulit sawo matang dengan wajah eksotis dan senyum yang terlalu percaya diri.

@JakartaGlamSociety menulis caption:

“Janda flamboyan Lidya M. kembali viral dengan teman barunya. Gap usia? Who cares as long as you glow, right?”

Komentarnya membanjir:

“Ugh desperate banget sih.”

“Hot mama alert. Tapi anaknya umur berapa?”

“Jangan-jangan sugar mommy…”

Lidya tersenyum. Tipis. Pahit. Ia sudah terbiasa dengan bahasa publik: memuja lalu mengiris.

Tapi bukan itu yang membuat jari-jarinya menggigil.

Lihat selengkapnya