Janda Bolong

M.ALKAHFI
Chapter #3

Chapter 3

Keesokan harinya, dua kakak beradik itu pun pergi ke pasar Tanah Abang karena dekat dari tempat tinggal mereka yaitu Ciputat. Tampak Nilam dan Triska sampai disebuah toko ponsel bersama dua ojol yang mengantar mereka.

“Makasih Pak,” ucap Nilam pada bapak-bapak ojol yang mereka tumpangi.

“Yuk masuk Kak,” ujar Triska yang langsung masuk meninggalkan kakaknya.

“Eh tunggu Kakak, duhh ... nih anak kalo lagi beli kebutuhannya gak mikirin orang,” gumam Nilam bicara sendiri lalu masuk kedalam toko menyusul adiknya.

Setibanya mereka berdua didalam toko itu, mereka disambut hangat oleh pegawai toko tersebut dengan ramah dan lembut. Namun berbeda dengan para pegawai pria yang pandangannya tak bisa berpaling dari Nilam yang berpenampilan casual dan sederhana itu dengan body tubuhnya yang menjadi idaman semua pria.

“Selamat datang Kak ... ada yang bisa kami bantu?” sambut dan tanya salah satu pegawai wanita pada Nilam dan adiknya.

“Saya lagi nyari ponsel buat adik saya ini Mbak, kira-kira ada gak yang cocok buat adik Saya ini Mbak?” tanya Nilam pada pegawai toko tersebut.

“Ada Kak ... kebetulan banyak stok ponsel terbaru baru masuk kemaren, Kakak tinggal pilih aja mau yang mana disini Kak,” jawab pegawai toko tersebut sambil menunjukkan beberapa deretan ponsel keluaran terbaru di rak toko.

Tiba-tiba Triska adiknya menyolek-nyolek Nilam dan berbisik ditelinga kakaknya itu.

“Eh Kak, itu pegawai yang abang-abang itu kok ngelirik ke arah kita terus dari tadi ya, apa ada yang aneh sama kita ya Kak?” bisik Triska pada kakaknya.

Mendengar apa yang dibisikkan oleh adiknya, Nilam sempat melirik balik pada pegawai toko pria itu sebelum ia berkata pada pegawai wanita yang sedang melayani mereka.

“Mbak, itu kenapa ya abang-abang yang disana melihat kesini terus? Apa ada sesuatu diwajah Saya?” tanya Nilam pada pegawai wanita itu.

Mendengar pertanyaan Nilam padanya, lantas pegawai wanita itu pun melihat ke arah para pegawai pria sambil membuat isyarat pada mereka tangan yang akan memotong leher mereka jika mereka masih melihat pelanggan dan membuat pelanggan tidak nyaman. Para pegawai pria itu pun langsung membuang pandang ketika melihat pegawai wanita yang akan mengancam mereka jika mereka masih melihat ke arah pelanggan dan membuat pelanggan merasa tidak nyaman.

“Maaf Kak, pegawai kami sudah membuat Kakak tidak nyaman,” ucap pegawai wanita itu pada Nilam dan adiknya.

“Gak apa-apa Mbak,” jawab Nilam.

Lihat selengkapnya