Blurb
"Ketika lo tersenyum, satu beban di pundak lo akan menguap kayak debu di siram air, hilang gitu aja. Dan saat lo tersenyum ratusan kali, maka pundak lo akan terasa ringan, karena beban itu sepenuhnya hilang tanpa lo sadari," Zadir tersenyum sekilas. Kembali mengalihkan wajahnya untuk menatap langit.
Andrea tertegun. Jantungnya berpacu lebih cepat, menelan ludah. Ucapan dan tatapan Zadir padanya beberapa detik yang lalu sangat meneduhkan. Demi apapun, Andrea belum pernah merasakan hal seperti ini.
Andrea salah tingkah.
"L-lo, kesambet setan apa, sih?" Andrea menutuppi kegugupannya.
"Kesambet setan Arif."
"Arif?"
"Iya, Arif dan bijaksana," Zadir terbahak.