Jangan Jatuh Terlalu Dalam

kingsleigh
Chapter #5

Bagian 4: Jawaban Kinan

Kota Bandung, 2013

Tahun ini adalah tahun pertama kami menghabiskan tiga hari waktu berlibur bersama. Kami secara sepakat memutuskan untuk pergi berlibur di villa milik keluarga Leon di daerah Cipanas, Garut. Urusan akomodasi liburan, Leon adalah sponsor terbaik di antara kami berenam. Keluarganya merupakan pebisnis dalam bidang properti dan beberapa lokasi wisata di Jawa Barat.

Seperti biasa, dimana pun tempatnya, tiada hari bagi kami untuk tidak menyempatkan waktu sejenak membicarakan hal-hal serius entah apapun bahasannya. Hari itu, ada yang spesial dari topik bahasan kami berenam, yaitu persoalan asmara.

Duduk di bangku kelas sebelas SMA memang sudah menjadi waktu yang cukup matang bagi kami untuk membahas persoalan asmara. Setiap dari kami wajib mengisahkan cerita percintaan kami masing-masing, dan rasanya dusta sekali kalau di usia 17-18 tahun, nggak pernah merasakan asmara pada seorangpun lawan jenis. Pun aku.

Senang bukan main mendengar setiap cerita setiap dari mereka yang mendapat giliran bercerita lebih dulu, yaitu Tomo, Leon, Wulan, dan bahkan Bang Sanca yang diketahui tengah mengincar seorang adik tingkat dari kelas 10D. Aku dan Catur mendapat dua giliran terakhir. Catur, sebelum ditunjuk tiba-tiba saja melontarkan sebuah pertanyaan untukku, niatnya supaya aku mendahului berkisah sebelum bagiannya. “Catur licik, curang banget.” Batinku dalam hati.

Maka malam itu, sebuah kebohongan sempurna terlontar dari mulutku sendiri, dan tanpa sadar kebohongan itu melahirkan perasaan menyakitkan yang nggak pernah aku bayangkan sebelumnya. Memendam semuanya, dan berbohong atas perasaan sendiri ternyata nggak semudah yang aku bayangkan.

 

Catur POV

Ingatan gue lagi-lagi dilempar ke malam hangat di Cipanas. Malam itu, di area taman villa, dan di bawah langit gelapnya Cipanas yang berhiaskan bintang-gemintang, kami saling melontarkan cerita asmara masing-masing. Kinan benar, umur 17-18 tahun memang sepantasnya membahas urusan asmara yang buat gue, justru tengah menggebu-gebu dan memuncak. Cinta yang hingga saat itu, masih gue tujukan pada seorang perempuan yang saat itu juga, tengah duduk tepat di seberang gue, Kinan.

Wulan malam itu memimpin pembahasan setelah sebelumnya ia bercerita tuntas mengenai hubungannya dengan Andi dari kelas XI IPS 3, umur hubungan mereka tepat 1 bulan kemarin lusa. Leon bercerita tentang Gita, pacarnya yang merupakan adik tingkat dari SMA Negeri 1 Kota Bandung dan tidak pernah dikenalkan kepada kami berlima dengan alasan “belum saatnya”. Basi banget, batin gue dalam hati. Sanca, si laki-laki ular ternyata lagi berusaha deketin siswi dari kelas IPA 4, progressnya emang lambat, tapi kayaknya akan nunjukin titik terang, Tomo bercerita tentang Indah, pacar putus nyambungnya sejak SMP kelas 9.

Lihat selengkapnya