Jangan Katakan Itu Rindu

ferry fansuri
Chapter #23

Chapter #23 Laron-Laron Bermotor

Sebelum ini aku dan Sarmin terus berkelana tak tentu arah mana yang harus dituju, kami bagai laron bermotor bergerak mendekati cahaya. Begitu juga kami saat bangun dari peraduan yang dituju matahari terbit. Langkah ini mengikuti kemana cahaya yang menyelinap di kelopak pupil kami. Begitu terang dan silau jalan yang kami lalui, cahaya putih itu menghampiri.

Selepas menumpang truk terbuka dan mendaratkan kaki, aku dan Sarmin celingak-celinguk melihat situasi. Tak tahu tempat apakah ini, jalur ini tampak sepi biarpun tampak asri dipinggiran pulau Andalas.

Kami tak tahu tempat ini, jalanan tampak lenggang tiada sosok manusia yang melintas sedikitpun. Sore itu surup mendekati malam, Aku dan Sarmin kebingungan mau kemana. Awan semakin menggulung hitam seakan mau memuntahkan sesuatu, tetesan air kemudian lamat-lamat menggerayangi kulit kami. Tempias air hujan mulai menguyur, aku dan Samin berlari kecil untuk menemukan tempat berteduh.

Tiada penerangan sedikitpun, kami dibutakan dan mengikuti setapak jalan yang tak tahu kearah mana. Hujan semakin deras menerpa tubuh kami, disaat kami putus asa.

"Kan, itu ada rumah. Kita bisa berteduh disana"

Sarmin berteriak kecil sambil menunjuk telunjuk jari kannnya di sebelah kiri jalan. Aku tidak begitu awas untuk melihat apa yang dilihat Sarmin. Sedikit memincingkan mata mulai muncul bentuk rumah itu. Cuma yang kuheran kenapa rumah itu tidak ada penerangan sama sekali, anehnya sekali satu-satunya bangunan yang ada disana tiada yang lain.

Arsitektur kuno terlihat post kolonial dengan teembok batu kali, aku dan Sarmin mendekati rumah itu bersamaan hujan yang mulai deras. Aku mendapati teras yang kotor dan berdebu, tempat ini terbengkalai dalam waktu lama. Kami bisa berteduh, setidaknya tidak basah kuyup dan masalah lainya terpaan angin membuat kami kedinginan.

"Kita tak bisa diluar seperti ini Kan, coba kita masuk kedalam"

"Maksudmu gimana Min?"

"Rumah ini terlihat tak penghuni, kita bisa menumpang istirahat didalam"

"Jangan Min, ini pasti ada yang punya. Kita tak boleh sembarangan masuk tanpa ijin"

Lihat selengkapnya